Jumat, 28 Desember 2012

HYPOTHERMIA di MERBABU


Hari Senin tanggal 24 Desember 2012 mungkin akan menjadi momen yang tak akan terlupakan didalam sejarah hidup saya. Pasalnya ketika itu saya hampir saja sekarat dipuncak merbabu. Awalnya saya bersama ke dua temana saya (Tris dan Muadzin) sudah berencana jauh-jauh hari untuk mendaki Gunung Merbabu yang ketinggiannya 3.142 m dpl tersebut. Minggu malam saya bersama meluncur kekosan Muadzin, tak disangka malah anak ini masih tidur. Rencana awal kami ingin berangkat hari Senin ba’da sholat Subuh. Namun, dirasa nanti terlalu siang, maka kami bertiga berangkat hari senin jam 01.00 WIB dini hari. Diperjalanan tak henti-hentinya sedikit halangan menghampiri, mulai dari lampu motor Tris yang lepas-lepas dan setelah itu giliran motor saya yang harus kehabisan bensin ditengah-tengah alas jalan menuju kopeng.hadewww…..
Untung saja motor Tris bisa dilepas saluran tangkinya sehingga bisa berbagi bensin kemotor saya..hahaha
Kami melanjutkan perjalanan, namun baru berjalan beberapa meter kami menemui orang yang sama nasipnya dengan saya yaitu kehabisan bensin, kami mencoba menolongnya. Akhirnya kami diberikan sedikit arahan jalan menuju Camp pendakian gunung Merbabu. Sebab rencananya kami ingin mendaki melewati jalur Wekas yang terkenal rumayan cepat.
Pukul 03.30 WIB dini hari kami sampai di Camp, namun Camp tersebut tutup, dan bukanya jam 05.30 WIB. Damn…!!!
Kami memutuskan untuk sholat subuh dahulu dan sarapan dengan bekal yang telah kami bawa, (sego ndog + Mie…) hehe
Jalur Pendakian 



Pukul 06.00 WIB kami mulai medaki, dengan diawali do’a bersama dan sedikit ritual..walaah heheh kami cap cus berjalan dengan semangat. Ternyata jalur Wekas memang TOP…jalannya nge-Track terusss dan jarang-jarang ada bonus, gampang ngos-ngosan bray…
 
Pukul 09.00WIB kami sampai di Camp Ground atau pos 2, sebab pos 1 jaraknya sangat dekat sekali dengan base camp-nya. Disana kami bisa mengisi ulang air dan tidur sejenak, sebab disini banyak sekali orang-orang mendirikan tenda dan camping disini. Setelah sekitar 1 jam saya dan Tris tertidur, kami bertiga melanjutkan perjalanan menuju pos 3, lagi-lagi kami harus naik dan naik terus, jalannya semakin menungkik. haha
Jalur Setan
Sesampainya di Pos 3 kami mendirikan tenda disana, sebelum nanti kami melanjutkan untuk mendaki sampai dipuncak. Di pos 3 kami makan siang dan sholat. Bersama sego ndog+mie lagi kami makan siang, maklumlah logistic minim cooyy….hehe Namun, Allah maha tahu apa yang dibutuhkan hambanya, hehe
kami diberi snack dan gula pasir sama pendaki asal Jakarta yang rencananya mereka akan turun hari itu.
Pukul 14.30 WIB kami meneruskan perjalanan menuju puncak, namun sebagian barang-barang kami tinggal ditenda, biar gak berat bawanya. Ternyata jalan menuju puncaknya sangat extreme, ditambah waktu itu gerimis dan kami harus memakai mantel, setelah itu kami harus melewati jembatan setan yaitu jalan setapak yang kanan-kirinya sudah jurang, dan merengkak ditebing yang dibawahnya jurang dengan babatuan yang sangat OSeRAM  sekalleeee…

KS09

KS09
pukul 16.50 WIB kami sampai dipuncak, namun, cuacanya belum mendukung sebab pemandangannya masih tertutupi oleh kabut, dan juga ,masih gerimis. Disinilah detik-detik saya Hypothermia. Kami bertemu dengan pendaki yang membuat tenda dipuncak, mereka dari UPN, SADHAR, dan Jakarta. Kami diajak untuk ngobrol-ngobrol bersama sambil berteduh. Gerimispun semakin menjadi dan ditambah hembusan angin yang rumayan kencang, suhu disana sangat dingiin sekali, awalnya tangan saya hanya beku namun masih bisa ngerasa, tapi lama-kelamaan mati rasa. Setelah tangan saya tidak bisa merasakan apa-apa, eee… si tris sama Adzin malah ngobrolin soal pendaki yang mati gara-gara Hypothermia dijalur pendakian, (Matilah aku…masak aku harus game over disini) hehe

G.Merapi dari Puncak merbabu
Seluruh badan saya sudah menggigil kedinginan, dan wajah saya pucat… untuk ngomong saja rasanya berat, apalagi untuk bergerak. Setelah Gerimis berhenti, cuaca berubah menjadi sedikit baik, bahkan kami bisa melihat pelangi dipuncak Merbabu. Tris dan Adzin bersama pendaki-pendaki lainnya berfoto-foto, sedangkan saya hanya diam seperti patung ngampet suhu yang dingiiin sekali. Tak henti-henti saya berdo’a didalam hati agar diberikan keselamatan dan perlindungan. Namun, lama-kelamaan saya sudah merasa tidak kuat untuk berlama-lama dipuncak, saya memutuskan untuk meminta turun. Sebelum saya meminta Adzin dan Tris untuk turun saya menyempatkan untuk berfoto-foto juga, biar ada kenangan lah.heheh
Untuk menuruni puncak saja, saya harus sedikit memaksakan tangan saya agar bisa digerakan. Perjalanan menuruni puncak pun tidak mudah, sebab kami bertiga hanya membawa 2 senter ditambah jalan yang gelap serta gerimis, jadi kami tak henti-hentinya sering terpeleset. Kebayang lah gimana rasanya. hehe
Korban... hehe
Akhirnya kami sampai ditenda, dan tangan saya Alhamdulillah bisa sembuh. Namun, saya harus GERING (masuk angin). Terpaksa saya harus tepar dan tidak bisa menikmati indahnya malam di Merbabu. (yang penting saya masih hidup) Terimakasih ya Allah…J
Sekitar jam 07.00 WIB kami packing semua barang-barang dan tenda, kemudian kami turun. Sampai di Pos 2 disana kami istirahat sebentar, ternyata kemurahan Allah kembali ditunjukkan kepada kami. Kami bertiga diajak sarapan bersama oleh keluarga Mas Udin, beliau asli magelang, namun beliau hanya camping saja di pos 2 bersama keluarganya. Alhamdulillah perut kenyang cooooy..hahaha
Memang kehidupan kami selama dialam waktu itu penuh dengan kemurahan yang diberikan Allah melalui perantara mereka-mereka yang berbuat baik dengan kami. Sebab kami bertiga tidak membawa logistic yang begitu melimpah, bisa dikatakan mepetlah..hehehe
Setelah sejenak kami sarapan bersama dengan keluarga Mas Udin dan ngobrol-ngobrol, kami melanjutkan perjalanan turun, namun ternyata saya ada kabar lewat sms dari Base Camp kalau ada 3 pendaki yang tersesat, kami diminta untuk bertanya-tanya jika ada yang mnegetahui atau sempat bertemu. Akan tetapi selama kami diatas dan perjalanan turun kami tidak bertemu dengan 3 pendaki yang dimaksud tersebut. Semoga saja mereka selamat dan bisa berkumpul dengan keluarganya kembali, Amiin..
Akhirnya kami sampai di Base Camp dengan selamat, dan kami beristirahat sejenak sebelum akhirnya kami melanjutkan untuk pulang kekos.
Begitulah sedikit cerita perjalanan kami ke Merbabu, banyak hal dan pelajaran yang kami dapat murni dari alam dan juga pengalaman dari para pendaki-pendaki dari berbagai kota, kami mendapat banyak teman, keluarga dll. Tak luput juga banyak batu nisan yang berada di Gunung Merbabu, batu nisan tersebut tidak lain adalah penghormatan yang diberikan kepada mereka para pendaki yang meninggal disana, sekaligus mengingatkan kepada kita bahwa kematian selalu ada di depan mata dan puncak gunung yang telah ditaklukan tidak seharusnya membuat pendaki besar kepala namun merasa bahwa ternyata pendaki hanyalah sebagian kecil dari alam yang masih harus menghadapi kenyataan akhir yaitu KEMATIAN. Semoga mereka yang meninggal disana diampuni dosa-dosanya, Amin…
Sekian…. J



Puncak Kenteng Songo

Puncak Kenteng Songo
Puncak Trianggulasi

“PUNCAK MERAPI” JALUR SELO


Pendakian ke Puncak Merapi ini merupakan Pendakian Masal yang diadakan oleh Mapala Carabiner FT UNY, waktu itu saya diajak oleh teman saya yang kebetulan dia anak FT juga, namun sialnya hanya saya sendiri yang berasal dari MIPA. Damn…
Keberangkatan kami pun tidak kalah mengesankan yaitu dengan diangkut oleh sebuah truk,hehe…
Pada pendakian ke puncak merapi ini kami menempuhnya dari selo yang memiliki medan yang aman dan jalur yang lebih pendek dan medan yang lumayan tidak terjal kecuali pada ahir pendakian saja, yang memerlukan tenaga ekstra. Pada jalur bascame ini anda mengaksesnya dari  arah kota boyolali dan kemudian beralih dengan menggunakan minibus jurusan selo dan bisa turun di desa tersebut. Di desa inilah yang saat ini di jadikan sebagai gerbang utama pendaklian gunung merapi.  Setelah kita sampai pada gerbang  desa selo kita melanjutkan perjalanan dengan jalan kaki menuju dukuh plalangan dengan waktu tempuh sekitar 15 menit perjalanan, namun di tengah perjalanan kita akan menemui pos kecil yang biasa di gunakan tuk melakukan pendaftaran pada pendakian, waktu itu saya di kenakan biaya 2500 per orang selanjutnya kita akan menjumpai perkampungan di kaki gunung yang ramah tamah, pada desa ini terdapat sebuah aula yang lumayan luas dan biasa di gunakan para pendaki tuk melakukan peristirahatan sementara sebelum melakukan pebndakian.di tempat ini  kita bisa mendapatkan berbagai macam saufenir sebagai kenang2an dan lokasinyapun lumayan luas yang bisa menampung sampai sekitar 30 orng. Di tempat ini bioasanya para pendaki melakukan packing ulang dan tentunya mengisi perbekalan air sampai secukupnya. Karena saat perjalanan sampai puncak garuda kita tidak akan mendapatkan mata air samasekali.
Setelah kita dari bascame pendakian kita mulai berlanjut melakukan pendakian, dari sana kita berlanjut menuju ke joglo yang memiliki jalur beraspal dari sana kita bisa sambil menikmati eloknya pemandangan gunung merbabu dengan jelas. Namun notabennya tempat ini sudah bisa kita liat dari kejauhan karena terdapat tulisan NEW SELO  ala Hollywood.
Pintu Gerbang NEW SELO
Perjalanan kami menuju puncak Merapi sekitar pukul 22.00 WIB (10 Malam) jalur ini didominasi oleh model perjalanan yang didominasi oleh trek pasir dan batu-batuan setelah sebelumnya tulisan “NEW SELO” ala Hollywood akan menyambut para pendaki. Hutan pertama yang ada di daerah ini didominasi oleh tumbuhan yang tidak terlalu tinggi. Jalur pendakian jalur Selo ini memiliki 2 pos yaitu pos 1 (Pos Tugu I) pos 2 (Pos Tugu II). Perjalanan dari gerbang NEW SELO menuju pos tugu I di dominasi dengan medan yang berbatuan dan sesekali di temukan ladang2 warga setempat, namun pada jalur ini sangat berdebu dan banyak kerikilnya.
Sesampainya di pos tugu I, kami melanjutkan perjalanan menuju pos tugu II yang memakan waktu kira-kira 2 jam. Perjalanan dari pos tugu I menuju pos tugu II medannya sedikit curam dan terdapat batuan-batuan besar, jadi kami harus lebih berhati-hati, khususnya bagi anda yang menempuh perjalanan pada malam hari. Pukul 04.00 WIB kami sampai di pos tugu II, sedikit molor sebab dikelompok kami ada seorang cewek, jadi sedikit selaww…hehe, kami pun memutuskan untuk beristirahat dan memakan sedikit bekal yang kami bawa, sebab dari awal perjalanan perut saya belum terisi apa-apa, duh kasiaan… J
Dari pos tugu II menuju Pasar Bubrah memakan waktu kira-kira 1 jam, jadi kami optimis masih bisa melihat Sun Rise di pasar bubrah. Kalau untu melihat Sun Rise di puncak kemungkinan tidak cukup waktunya, sebab dari pasar bubrah menuju puncaknya itulah jalur yang sangat sulit, sebab hanya pasir dan batu-batuan saja yang ada.
Setelah sedikit kenyang, sambil jegidhek (kedinginan) kami melanjutkan perjalanan menuju pasar bubrah, perjalanan rumayan sulit, sebab medan yang berkerikil dan berbatu menjadi rintangan utama dijalur ini, jadi harus lebih berhati-hati.
Sesampainya dipasar bubrah kami disambut dengan Sun Rise yang sangat-sangat bagus, dari sini kami bisa melihat puncak Merbabu dan Lautan Awan, kalau beruntung…hehehe
     
Cantiknyeeeee...

Aiihhh....mantaaapp...






Setelah puas menyaksikan sun rise di pasar bubrah belum lengkap jika belum mendaki sampai puncaknya merapi. Nhah… disinilah medan yang paling tersulit menuju puncak merapi, sebab jalannya yang hanya pasir dan bebatuan yang sulit untuk didaki. Kalau anda orang yang sabar pasti bisa sampai kepuncaknya,heheh
keinget waktu itu saya hampir putus asa sebab seiap kali saya mendaki pasti terperosot kembali, jadi saya berfikir sampai kapan seperti ini terus?? hehe

Jossss....
Me...!!!

Akhirnya saya sampai di Puncak Merapi Cooooyyyy….. Asli rasa capek tersebut hilang dalam sekejap setelah melihat pemandangannya yang bagus sekali, sangat menakjubkan sekaligus mengerikan, gemuruh kawah dan asapnya serta tebing batu di sekitar kawah nampak menyeramkan. Tetapi dari puncak ini kita bisa saksikan kota-kota di kaki-kaki gunung seperti Yogyakarta, Boyolali dan Magelang, pesisir Lautan Hindia di kaki langit. Kalau beruntung,  kita bisa menyaksikan matahari terbit yang kemerahan diufuk timur yang merupakan panorama alam yang sungguh menakjubkan. Namun bagi kalian yang bener-bener ingin mendatangi tempat ini saya sarankan tuk jaga kebersihan dan slalu waspada dengan kondisi sekitar dan cuaca yang bisa berubah-ubah suatu saat.
Kawah Merapi

Minggu, 23 Desember 2012

DILARANG MELARANG…!!!



Assalamu’alaikum Wr. Wb
“Aji ning rogo gumantung ing busono, Aji ning diri gumantung ing lati”. Yap… pernahkah anda mendengar kata tersebut? taukah apa artinya? Kalau tidak salah artinya begini : Bagusnya perilaku seseorang itu bisa dilihat dari penampilannya, sedangkan baiknya hati seseorang bisa dilihat dari cara ngomongnya. Namun apakah di jaman sekarang bisa dijadikan sebagai dasar/ukuran seseorang? Menurut saya, kata-kata diatas tidaklah sepenuhnya bisa dijadikan ukuran.  Eits…!!! Tapi saya tidak bermaksud menentang kata-kata diatas lho…J Sebab, banyak sekali jaman sekarang penipuan-penipuan berkedok orang baik, kebohongan berkedok orang baik dan lain sebagainya. Banyak orang-orang berpenampilan rapi, tapi kerjaanya menipu. Banyak orang berpenampilan muslim/muslimah biar kelihatan sholeh maupun sholehah, tapi kelakuannya juga tidak sesuai dengan pakaian yang dipakai. Banyak orang-orang yang cara ngomongnya kelihatan baik, tapi hatinya juga busuk. Pokoknya banyaklah. Namun, saya tidak menuduh mereka seperti itu semua lho…hehe
Terkadang mereka yang berpakaian kumel malah hatinya sangat mulia, mereka yang berpenampilan seperti preman tapi kelakuannya justru terbalik dengan penampilannya alias baik. Kelihatannya mereka tidak meyakinkan bahwa mereka orang baik karena penampilannya seperti penjahat tapi malah hatinya seperti malaikat. Arrghhh…pokoknya banyak yang kebalik lah. J
Nih, Saya ada sedikit pengalaman yang kasusnya juga sama dengan pernyataan diatas. Dulu waktu awal saya masuk dipesantren, saya punya teman yang kelihatannya wah bangetlah (tidak perlu disebutin merknya ya, J) kalau dilihat perfect banget, dilihat dari penampilannya aja kelihatan sholeh, bahkan ngomongnya aja seakan-akan menunjukkan bahwa dia itu orang yang pinter, bijak, baik, bertanggung jawab, ilmunya tinggi, dan lain sebagainya. Awalnya saya nurut saja dan percaya, maklum dia senior saya tapi masih sebaya sih. Tapi lama-kelamaan saya mengetahui sikap aslinya, ternyata hatinya busuk juga, hanya dibungkus dengan penampilan yang sholeh dan cara ngomongnya yang baik aja. Hadeww…
Ada lagi, waktu itu saya diajak temen saya jalan-jalan ke Semarang naik Vespa, karena di Alun-alun Semarang ada semacam kumpulan club Vespa yang datang dari berbagai kota. Karena kami dari Klaten hanya berdua dan tidak ada kenalan sama sekali, kami menghampiri 3 orang yang sedang berkumpul. Awalnya saya sedikit ragu dan sedikit khawatir jika nanti ditawarin miras dan antek-anteknya, sebab melihat penampilannya saja sudah tidak meyakinkan, dengan celana sobek-sobek, kaos hitam kumel, rambut mohak, telinganya bertindik, ditambah jaket yang penuh dengan tempelan dimana-mana. Setelah berkenalan ternyata mereka asli Salatiga, mereka sangat sopan, bahkan ketika masuk waktunya sholat kami berdua diajak untuk sholat bersama di Masjid. Saya masih belum yakin, sebab gimana sholatnya bisa sah kalau celananya saja sobek-sobek dan auratnya kelihatan? tapi ternyata mereka bawa sarung serta baju bersih. Dalam hati saya geleng-geleng kepala, dan dari situ saya yakin dia orang baik. Sekarang bisa dilihat, kalau mereka dari rumah sudah bawa pakaian ganti untuk sholat berarti memang mereka sudah mempersiapkan dan sudah niat agar tidak meninggalkan sholat. Bahkan ternyata tindik yang ada ditelinganya tersebut hanya tindik magnet saja, bukan asli yang dibolong telinganya. Selesainya sholat saya memberanikan untuk tanya-tanya soal kepribadian mereka, dan ternyata memang mereka suka berpenampilan kumal dan sangar, katanya itu adalah seni, dan mereka mencintainya, maka dari itu mereka berpenampilan apa adanya, tapi untuk soal ibadah tetep no.1 dan mereka tidak mau meninggalkannya. Edyaaan….  Ternyata mereka juga bukan tipe orang yang suka dengan miras dan antek-anteknya, weeeww….
Nhah, melihat sepenggal cerita diatas bisa terbukti kan bahwa penampilan itu tidak sepenuhnya bisa menjamin perilaku seseorang sama dengan penampilannya. Masih banyak peristiwa-peristiwa yang mungkin bisa ditemui dikehidupan sehari-hari. Bahkan terkadang penampilan yang baik tersebut hanya untuk menutupi perilakunya yang busuk, banyak wanita-wanita dilihat dari penampilannya kelihatannya sholehuaaaaaahhh tapi kelakuannya neraka. Tidak hanya wanita saja, laki-laki juga banyak yang seperti itu. Terkadang suka melarang begini melarang begitu tetapi dirinya sendiri melakukannya, berani mengharamkan ini mengharamkan itu tapi dia juga doyan. Trus, buat apa gunanya suka melarang orang lain tapi dirinya (hatinya) sendiri tidak dilarang? lebih baik dirinya (hatinya) sendiri dulu DILARANG melakukan perbuatan TERLARANG sebelum MELARANG orang lain untuk melakukan perbuatan TERLARANG, betul tidak?hehe
Intinya, baik buruknya seseorang tidak bisa dijamin dari bagaimana cara mereka berpenampilan serta berbicara, melainkan bagaimana HATI-nya. Sebab jika hatinya baik maka baiklah seluruh tubuhnya, tetapi jika hatinya rusak maka rusaklah seluruh tubuhnya. Mungkin kita semua juga sudah pernah mendengar sabda Rasulullah SAW: “Ingatlah, sesungguhnya didalam tubuh terdapat segumpal darah, jika ia baik maka bailah seluruh tubuhnya, dan jika ia rusak maka rusaklah seluruh tubuhnya. Ingatlah, sesungguhnya ia adalah HATI”. (HR. Bukhari-Muslim). Sudah jelas kan? bahwa ukuran baik buruknya seseorang adalah HATI-nya.
Sekali lagi saya mengingatkan tidak semuanya seperti itu, banyak juga mereka berpenampilan baik dan kelakuannya baik juga. Yang paling pernting HATI-HATI dan WASPADA saja, jangan mudah tertipu. Memang benar kata pepatah yang mengatakan “Tak kenal maka tak sayang” intinya agar kita semua untuk lebih berhati-hati dan waspada. Tapi, bukan berarti saya menulis seperti ini lalu saya yang paling benar lho… Saya juga masih banyak kesalahan kok, dan masih belajar untuk menjadi INSAN yg lebih baik. J
Semoga bermanfaat, jika ada kesalahan dan kata-kata yang menyinggung mohon untuk dibenarkan dan dimaafkan.
Wassalamu’alaikum Wr. Wb

PUNCAK GUNUNG PURBA



Assalamu’alaikum Wr. Wb
Apakah anda termasuk orang yang penakut jelajah malam? wes tho tidak perlu malu, J
Sebab awalnya saya juga orang yang sangat takut jelajah malam, takut kalau digondol wewe (setan) hahaha
Namun, rasa takut tersebut bisa hilang setelah saya diajak teman SMA saya (Jamal, Puji, Yudan, Rizki, dan Hasan) untuk jelajah malam di Gunung Purba yang letaknya berada di Gunung Kidul. Awalnya kami hanya kumpul-kumpul saja untuk nongkrong, sebab sudah lama kami tidak berkumpul bersama. Karena dirasa acara ngumpul-ngumpul ini kurang berwarna, salah satu teman saya si Jamal mengajak untuk menaiki Gunung Purba yang ada di Gunungkidul. Teman-teman saya yang lain menyanggupi ajakan tersebut, sedangkan saya hanya bengong saja, sambil ngebayangin malam-malam tanpa ada persiapan tiba-tiba harus mendaki. (sialan, dah tau saya penakut jelajah malam malah diajakin, mapuz dah!). Tapi biar terhindar dari ejekan saya pun menyanggupinya.
Jam 10 malam kami berangkat dari kos, tanpa peralatan apa-apa, sebab dalam pikiran saya kalau mau mendaki harus membawa peralatan yang memadai, maklum waktu itu belum pernah saya mendaki gunung. Kami berenam berangkat hanya membawa 2 senter, mana senter yang satu itu kecil sangat. hem….

Jam 12 malam kami pun sampai di TKP, busset… sepi bangeet, yang ada cuma gonggongan anjing. Saya mencoba jalan kesuatu rumah, saya lihat ada sesosok manusia tua, tapi setelah saya dekati dia malah kabur, asem… cuma mau nanya malah kabur. Akhirnya temen saya menemukan orang yang bersedia untuk dititipin motor selama kami mendaki.
Sebelum mendaki kami membaca-baca dulu larangan-larangan serta peta jalur yang akan dilewati. Dirasa sudah siap untuk mendaki, kami berenam mengatur barisan, dan sialnya saya dapat yang paling belakang. (Mampuz, urutannya berdasarkan berat badan). Awalnya sih masih terang, sebab masih ada sedikit cahaya pancaran dari lampu. Namun, setelah melewati terowongan yang  terbuat dari batu, mulailah keadaan berubah jadi gelap semua. Karena senternya hanya ada 2, terpaksa hanya depan sendiri dan paling belakang yang membawa. Pikiran saya sudah mulai kemana-mana dan mikirin yang engak-enggak. Sangking takutnya tangan saya g henti-hentinya narik baju temanku. Wah pokoknya g tenang banget, apalagi diantara kami berenam belum ada yang hafal jalurnya. Sial…
Jalur yang kami lewati ternyata sedikit menyeramkan, sebab ada tempat dimana kami harus merunduk, harus memanjat, berjalan menyamping dll. Selama perjalan saya g bisa tenang, selalu was-was kalau sampai ada binatang liar atau lelembut.haha

Kami berenam mulai bingung ketika ada jalan cabang, kami harus kekanan apa kekiri. Disitulah perasaan saya tambah g enak. Kami memutuskan untuk ambil jalur yang kekanan. Setelah berjalan beberapa meter, kami harus masuk terowongan yang menyerupai goa, sial, detak jantung saya tambah kenceng. Jalannya pun sangat sempit, ditambah penerangan yang kurang memadai. Setelah masuk kedalam terowongan tersebut, teman saya yang depan sendiri teriak Woy…mundurrr…!!! ada putih-putih Teman saya pada lari kebelakang, sialnya saya yang paling belakang sendiri tidak tahu apa-apa  langsung ditabrak begitu aja. Kami berenam jatuh semua, sialnya lagi si Yudan meluk saya karena ketakutan. Ditengah-tengah keributan teman-teman saya yang pada ketakutan, saya pun g berhenti tertawa liat teman saya ketakutan, saya kira awalanya mereka itu pemberani, ternyata pada ketahuan kalau sama-sama penakut juga.haha
Saya pun mengambil alih barisan depan sendiri, dan saya mencoba berjalan maju ternyata memang ada putih-putih tapi bukan setan, cuma kain mori yang tergantung saja. Setelah saya coba liat-liat sekeliling ternyata ada sesajen. Disitulah baru saya bisa menyimpulkan kalau kami salah jalur. Kami pun berjalan keluar terowongan tersebut dan mengambil jalur yang satunya. Dan feeling saya benar kalau itu jalur menuju puncaknya.
Namun, kembali lagi kami dihadapkan jalan yang sangat sempit sekali, yang mengharuskan kami untuk berjalan menyamping. Dalam bantin saya “Sial , muat enggak nih..” hehe
Setelah melewati jalan sempit tersebut, kami harus menaiki tangga yang terbuat dari kayu, tangga tersebut memang sudah disiapkan sama pengelolanya. Setelah kami semua naik, mulailah kelihatan pemandangan lampu-lampu kota yang sangat bagus. Ternyata kami sudah sampai di pos 1. Tak terasa 1 jam kami sampai di pos 1. Untuk menuju Pos 2 kami harus berjalan sekitar 2Km (kalau g salah lho…) J

Setelah disuguhi sedikit pemandangan yang bagus, saya ingin sekali sampai dipuncak yang paling tinggi. Rasa takut yang saya miliki, kini perlahan-lahan luntur. Setelah selesai beristrahat dan berfoto-foto kami melanjutkan perjalanan dan saya berada didepan sendiri, alias leader. yeeeaaah…ahaha (lebay). Kami harus melewati hutan-hutan yang sangat lebat sekali, disana hanya ada suara angin yang menabrak pepohonan. Serasa mistis sekali dah pokoknya. Tapi rasa takut tersebut sudah hilang, justru berubah menjadi sebuah kenikmatan tersedniri. Setelah sejam kami blusukan dihutan akhirnya kami sampai dipuncaknya. Untuk bisa naik sampai puncaknya kami harus menaiki batu yang sagaaaaaat besar, tapi tenang sudah ada tangganya kok, jadi lebih gampang. hehe
Sampai dipuncaknya, saya dan kelima teman saya heboh dan terkejut dengan suguhan pemandangan kota Jogja yang sangat-sangat indah, luar biasa, amazing dan ngono kae lah g bisa diceritakan dengan kata-kata. J Rasa capek yang kami rasakan hilang begitu saja setelah melihat pemandangan kota Jogja dari puncak Gunung Purba. Bahkan, tidak hanya Jogja saja, kami bisa menikmati keindahan Kota Klaten juga, pokoknya sangat-sangat bagus.hehe
Sekitar 1 jam kami berada dipuncak, dan kami habiskan untuk berfoto-foto sebelum akhirnya kami turun. Inilah pengalaman saya pertama kali mendaki Gunung yang awalnya belum pernah saya rasakan, meskipun puncaknya tidak begitu tinggi, namun, ternyata semua itu bisa mengubah saya yang awalnya takut untuk berjelajah malam, dan sekarang justru ketagihan untuk berjelajah malam. hehehe

Dari sinilah saya mulai cinta dengan keindahan alam, semakin suka berpetualang, jelajah ketempat-tempat yang belum pernah saya temui dan semakin cinta dengan tantangan. Yang terpenting jagalah kesopanan anda dimanapun itu. Karena itu yang terpenting.
Bagi anda yang punya rasa takut, silahkan mencoba seperti pengalaman saya ini, anda akan bisa merasakan sendiri bagaimana  kencangnya detak jantung anda yang terdengar sampai ketelinga.hehe

Wassalamu'alaikum. Wr. Wb

Ciri-ciri rumah tangga islami



Assalamu’alaikum Wr. Wb
Sebelum kita memasukki kedalam ciri-ciri rumah tangga islami, mari kita ketahui dulu apa tho rumah tangga islami tersebut?
Rumah tangga islami adalah
rumah yang didalamnya ditegakkan adab-adab Islam, baik individu maupun seluruh anggota. Mereka berkumpul dan mencintai karena Allah, saling menasehati kejalan yang ma’ruf dan mencegah dari kemunkaran. Setiap anggota betah tinggal didalamnya karena kesejukan iman dan kekayaan ruhani. Rumah tangga yang menjadi panutan dan dambaan ummat yang didalamnya selalu ditemukan suasana sakinah, mawaddah dan rahmah. Merupakan surga dunia, seperti yang sering kita dengar, Rasul pernah bersabda : Baiti jannati! Rumahku adalah surgaku. Rumah yang dimaksud di sini tentunya bukan bangunan fisiknya yang bak istana dengan taman yang luas dan kolam renangnya, tapi rumah disini adalah rumah tangga "ruh" dari rumah tersebut. Sedangkan ciri-ciri rumah tanga islami adalah :
1.     DIDIRIKAN ATAS DASAR IBADAH
Rumah tangga didirikan dalam rangka ibadah kepada Allah, dari proses pemilihan jodoh, pernikahan (akad nikah, walimah) sampai membina rumah tangga jauh dari unsur kemaksiatan atau yang tidak islami. Sebagaimana tugas kita di muka bumi ini yang hanya untuk mengabdi/beribadah kepada Allah, maka pernikahan ini pun harus diniatkan dalam rangka tersebut.
2.    TERJADI INTERNALISASI NILAI ISLAM SECARA KAFFAH (MENYELURUH)
Dalam rumah tangga islami segala adab-adab islam dipelajari dan dipraktekan sebagai filter bagi penyakit moral di era globalisasi ini. Suami bertanggung jawab terhadap perkembangan pengetahuan keislaman dari istri, dan bersama-sama menyusun program bagi pendidikan anak-anaknya. Saling tolong-menolong dan saling mengingatkan untuk meningkatkan kefahaman dan praktek ibadah. Oleh sebab itu suami dan istri seharusnya memiliki pengetahuan yang cukup memadai tentang Islam.
3.    TERDAPAT QUDWAH (KETELADANAN) QUDWAH (KETELADANAN) SUAMI ATAU ISTRI YANG DAPAT DICONTOH OLEH ANAK-ANAK
Setiap hendak keluar atau masuk rumah anggota keluarga membiasakan mengucapkan salam dan mencium tangan, merupakan contoh yang akan membekas pada anak-anak sehingga mereka tidak canggung mengucapkan salam ketika telah dewasa. Bagaimana mungkin anak akan menegakkan sholat diawal waktu, sementara orang tuanya asik melihat TV pada saat azan berkumandang (ini contoh yang buruk).
Keluarga islami merupakan contoh teladan di lingkungannya, selalu nilai-nilai positif saja yang terlontar dari para tetangganya bila membicarakan rumah tangga ini. Hal ini bisa terjadi bila adanya contoh-contoh yang islami dilakukan serta silaturahmi ke tetangga yang intensif.
4.    ADANYA PEMBAGIAN TUGAS YANG SESUAI DENGAN SYARIAT
Suami atau istri harus faham apa kewajiban dan haq nya, sehingga tidak terjadi pertengkaran karena masing-masing hanya menuntut haknya terpenuhi tanpa melakukan kewajibannya. Islam telah mengatur keseimbangan haq dan kewajiban ini, apa yang menjadi kewajiban suami adalah haq istri, dan begitu pula sebaliknya. Kewajiban suami tidak bisa dilakukan secara optimal oleh istri, begitu pula sebaliknya.
5.    TERCUKUPNYA KEBUTUHAN MATERI SECARA WAJAR
Suami harus membiayai kelangsungan kebutuhan materi keluarganya, karena itu salah satu tugas utamanya. Seperti yang tercantum dalam Al Quran surat Al Baqarah 233:...... Dan kewajiban ayah memberi makan dan pakaian kepada para ibu dengan cara yang ma'ruf.
6.    MENGHINDARI HAL-HAL YANG TIDAK ISLAMI
Banyak kegiatan atau barang-barang yang tidak islami harus disingkirkan dari dalam rumah, misalnya penghormatan kepada benda-benda keramat, memajang patung-patung, memasukkan ke rumah majalah/koran/Video atau saluran internet dan TV (ini yang susah) yang tidak islami, bergambar mesum dan adegan kekerasan, memperdengarkan lagu-lagu yang tidak menambah keimanan.
7.    BERPERAN DALAM PEMBINAAN MASYARAKAT
Keluarga islami harus memberikan kontribusi yang cukup bagi perbaikan masyarakat sekitarnya. Kita tidak bisa hidup sendirian terpisah dari masyarakat. Betapapun taatnya keluarga tersebut terhadap norma-norma ilahiyah, apabila sekitar lingkungannya tidak mendukung, pelarutan nilai akan lebih mudah terjadi, terutama pada anak-anak.
Oleh sebab itu setiap anggota keluarga islami diharuskan memiliki semangat berdawah yang tinggi, sesuai dengan profesi utama setiap muslim adalah dai. Suami harus dapat mengatur waktu yang seimbangan untuk Allah S.W.T (ibadah ritual), untuk Keluarga (mendidik keluarga serta bercengkrama bersama istri dan anak-anak), waktu untuk ummat (mengisi ceramah, mendatangi pengajian, menjadi pengurus mesjid, panitia kegiatan keislaman) dan waktu mencari nafkah. Begitu pula dengan istri harus diberi kesempatan untuk bekiprah di jalan dawah ini memperbaiki muslimah disekitarnya. Bila pemahaman keislaman antara suami dan istri sekufu, maka tenaga untuk melakukan manuver dawah keluar akan lebih banyak, karena suami tidak perlu menyediakan waktu yang terlalu banyak untuk mengajari istrinya. Begitu pula istri mendukung dan memperlancar tugas suami dengan ikhlas.

Itulah cirri-ciri rumah tangga islami yang dapat kita terapkan dirumah tangga kita (bagi yang sudah berumah tangga) atau dijadikan sebagai gambaran agar kelak ketika kita akan membangun suatu rumah tangga agar menjadi rumah tangga yang sakinah mawadah dan rahmah. Amin.
Tulisan ini bersumber dari kitab UQUUDU LUJAIN FII BAYAANI HUQUUQUZZAUJAINI yang selalu disampaikan oleh Bp. H. Amir Ma’sum Klaten dalam pengajian Keluarga Sakinah rutin setiap hari Jum’at. Semoga bermanfaat bagi kita semua, Amin…
Wassalamu’alaikum Wr. Wb

Selasa, 18 Desember 2012

Zina


Assalamu’alaikum Wr. Wb

Apa sih yang dimaksud dengan zina?
Mungkin yang ada dibenak kita Zina itu yaitu hubungan intim antara laki-laki dan perempuan yang belum ada ikatan sah (pernikahan). Yap, jawaban tersebut memang benar, namun apa jadinya jika ternyata zina tersebut bisa dilakukan oleh seluruh anggota tubuh kita?
Mari kita ulas bersama-sama…. J
Seluruh anggota tubuh kita ini ternyata dapat melakukan perzinaan, yah awalnya saya sendiri juga tidak tahu dengan pernyataan tersebut. Namun ternyata itu diambil dari kitab, waduh kitabnya saya lupa namanya…hehehe
Yang jelas ketika saya sedang menghadiri sebuah pengajian, Bapak KH. Amir Ma’sum dari Ceper Klaten menjelaskan soal tersebut, dan saya sempat mendengarkan dengan seksama dan mencatatnya dengan jelas dan sesingkat-singkatnya,,
Mulai dari mata, mulut, kedua telinga, kedua tangan dan kedua kaki kita ini dapat melakukan zina, namun kadar dosanya berbeda dengan Zina yang hubungan intim bukan muhrimnya itu.
Trus…Zina-nya apa dong yang diperbuat anggota tubuh kita?
Monggo bersama-sama kita mulai membahasnya,
1.     Mata.
Okeh…kedua mata kita yang bagus ini ternyata dapat melakukan perbuatan Zina juga, contohnya jika mata ini digunakan untuk mengintip orang mandi, melihat foto-foto porno, dan digunakan untuk melihat sesuatu yang diharamkan oleh Allah SWT. Nhah dari situlah zina bisa terciptakan. Maka dari itu marilah kita jaga mata kita agar tidak digunakan untuk melihat hal-hal yang diharamkan Allah SWT melainkan kita gunakan untuk melihat sesuatu yang baik-baik saja.
2.     Mulut.
Zina mulut dapat terjadi ketika mulut ini digunakan untuk menggunjing, menggosip, berbicara kotor dan berbicara segala sesuatu yang diharamkan oleh Allah SWT. So…mari kita jaga mulut kita agar selalu berbicara baik, tidak untuk berbohong dan menyakiti hati orang lain. Sebab, mulut ini lebih tajam daripada pisau atau pedang, ada juga Mulutmu Harimau mu…heheh kata Iklan sih…J
3.     Telinga
Zina telinga bisa terjadi apabila telinga kita digunakan untuk mendengarkan perkataan-perkataan kotor, mendengarkan gossip atau gunjingan dan mendengarkan segala sesuatu yang diharamkan Allah SWT.
4.     Tangan
Tangan kita ini juga bisa berzina, misal jika tangan kita gunakan untuk mencuri, merba-raba hal-hal yang tidak baik, apalagi menonjok serta menampar seseorang yang tidak bersalah.hehe
Yah semoga  tangan-tangan kita ini kita gunakan untuk sesuatu yang baik baik,amin…
5.     Kaki
Kedua kaki kita ini juga bisa berzina,
Misal kedua kaki kita ini digunakan untuk berjalan menuju tempat-tempat yang diharamkan Allah SWT, digunakan untuk berjalan dijalan yang salah, dijalan yang tidak baik. Oleh karena itu mari kita jaga setiap langkah kita agar selalu berjalan dijalan Allah SWT. Amin…

Nha…itu tadi sedikit oret-oretan yang saya dapatkan ketika ngaji, semoga oret-oretan tersebut jadi penambah pengetahuan kita dan apabila ada kesalahan mohon dimaklumi dan silahkan diberikan kebenarannya
Semoga bermanfaat bagi saya khususnya dan kita semua pada umumnya, amin..

Wassalamu’alaikum Wr. Wb