Kamis, 28 Maret 2013

KERANDA KEMATIAN


Assalamu’alaikum Wr. Wb

Kemarin, ketika saya sedang di perjalanan pulang menuju rumah saya yang di Klaten, tiba-tiba perjalanan saya harus diberhentikan karena sedang ada kereta yang melintas, namun disini bukan kereta api yang saya maksud, adalah kereta jawa yang sedang membawa keranda yang berisikan jenazah manusia. Perjalanan saya berhenti untuk sekadar memberi penghormatan terakhir. Ternyata Allah memang sedang menunjukkan kepada saya dan semua pengendara yang akan melintasi jalan tersebut, bahwa suatu hari kita yang saat ini sedang berada di dalam kendaraan yang mewah ber-AC, kelak akan berada di keranda bertutupkan kain hijau bertuliskan, Innalillahi wa inna ilaihi raji’un. Iya, keranda yang menuju pemakaman itu suatu hari akan kita kendarai. Siap atau tidak, suka atau tidak, kematian pasti datang. Artinya lagi, memang di bumi ini kita hanya singgah. Yang namanya singgah pasti tak lama. Kalau kelamaan, diusir sama yang punya tempat dong.
Saya berdiam sejenak sambil menikmati keranda yang lewat dihadapan saya, setelah dipikir-pikir jika saya hanya singgah di dunia ini, mengapa saya dan banyak sekali manusia yang terpedaya indahnya, tercengang, dan terlena dengan segala kenikmatan semu yang disajikan di tempat persinggahan semnetara ini? Pada hal jika di kaji ulang, Allah menempatkan kita di tempat singgah ini dan diberi rezeki selama singgah pasti ada tujuannya, trus apa dong tujuannya? tidak lain agar kita siap melanjutkan perjalanan menuju rumah yang sesungguhnya, bukan malah kita bengong, tersasar, dan menikmatai persinggahan ini, betah lagi alias tak mau pulang. How STUPID we are.
Sesampainya dirumah kembali saya merenung, kalau hidup ini hanya persinggahan sementara maka semestinya saya, kita semua harus jadi tamu yang baik dong. Tamu yang menurut apa kata si empunya rumah dan tamu yang tahu diri untuk siap-siap beranjak pulang, tak betah berlama-lama ditempat singgah. Teringat janji Allah bahwa di ujung perjalanan kita nanti, Allah menyiapkan rumah yang sangat indah, yang di bawahnya mengalir air sungai, yang tamannya penuh dengan buah dan bunga yang indah, haduuuuh…membayangkannya saja sudah bikin ngiler…hehehe
Namun, untuk sampai di rumah yang dijanjikan Allah, tentu syaratnya tidak mudah, beli apartemen di Jakarta yang tanpa tanah saja syaratnya berderet-deret kok, apa lagi rumah yang seindah rumah Allah. Jadi tempat persinggahan ini sesungguhnya tak ada apa-apanya dibanding tempat yang dijanjikan Allah. Namun, kita justru terpana dengan persinggahan sementara ini, lalu menganggap penampungan sementara ini abadi, dan sangat indah. Pada hal itu hanya fatamorgana saja, yang akan membuat kita tertipu, menjadi kabur hati kita karena keterpanaan yang menerpa.
Sekarang, dengan kesadaran penuh bahwa dunia ini hanya tempat persinggahan sementara, kita TIDAK boleh terpesona, terlena, apalagi tersesat dan tak tahu jalan pulang. PARAH!!! Lebih baik tak terlalu nikmat disini, tapi nikmat disana, tempat yang sudah dijanjikan oleh Allah.
Ketika saya membayangkan jika raga yang diusung didalam keranda bertutupkan kain hijau bermerk, “Innalillahi wa inna illaihi raji’un”, itu adalah saya. Ah…rasanya saya belum siap berada didalam sana, belum siap. Sungguh kematian adalah guru yang baik, kematian memberikan banyak pelajaran, membingkai makna hidup, bahkan mengawasi alur kehidupan agar tak lari menyimpang. Satu hal yang pasti adalah, NAPAS INI AKAN BERHENTI. Yang jelas hanya soal waktu, iya hanya masalah waktu dan masalah tempat kita akan dijemput.
Bicara soal kematian, saya teringat ucapan guru ngaji saya waktu di pesantren, “Jangan sampai jatah waktu yang Allah berikan kepadamu terhamburkan sia-sia, jangan sampai ketika ajal menjemput kamu mengatakan, ‘Ya Allah, mundurkanlah ajal saya sedetik saja. Akan saya gunakan untuk bertobat dan mengejar ketinggalan’. Permohonan tinggalah permohonan karena kematian akan tetap datang tanpa ada perundingan lagi.”  Saya ingin ketika waktu itu datang, saya berada pada tingkat iman yang tinggi sehingga saya bisa ikhlas dan berpulang dengan senyum termanis. Saya, dan mungkin anda sekalian ingin berada di antara orang-orang yang mencintai kita dan kita cintai, kan? Kematian dengan cara yang indah ini pastilah sebuah hasil usaha yang keras dari mulai tobat detik ini juga dan terus beristiqomah hingga ajal menjemput. Tak ada yang INSTAN, semua butuh usaha keras.
Sungguh kematian memberikan tamparan yang sangat keras sehingga saya sadar bahwa saya dan kita semua bukan siapa-siapa dan bahwa kita tidak memiliki apa-apa. So, masih pantaskah kita sombong dengan semua yang kita miliki? masihkah kita lupa shalat ketika meeting? masih sanggupkah kita duduk manis sambil bercengkerama dengan para sahabat di kafe sementara adzan memanggil-manggil? masih punya hati nuranikah kita ketika melihat anak-anak basah kuyup meraup makanan sisa dari bak sampah milik si kaya? dan, masih layakkah kita dibilang punya perasaan ketika tanpa rasa berdosa kita menyakiti hati orang lain. merendahkan sahabat kita?
STOP!!! Sudahi berlaku sombong, didepan kita terbentang lebar lahan untuk berbuat amal dan menolong mereka. Selembar uang 5000 rupiah kita bisa untuk sepiring nasi dengan lauk pauk mereka yang belum makan sepekan. STOP berburuk sangka kepada manusia lain, dan STOP semua kesia-siaan.
Ah…memang keranda tersebut telah mengajarkan kepada saya bagaimana saya harus menjalani kehidupan. Setiap detik adalah potongan umur kita. Jadi, sudahlah, stop menjadi sombong dengan tidak mau shalat, dengan melalaikan sedekah, dengan tetap tidur pulas dimalam hari, pada hal belum shalat isya’, dan masuk dalam kehangatan selimut saat adzan subuh. Ingatlah kita masih diberi waktu sekarang. Esok? Belum tahu…

Wassalamu’alaikum Wr. Wb

Sumber: PPT1

Senin, 18 Maret 2013

AGAR KITA MUDAH BELAJAR

8803044d.jpgAssalamu'alaikum Wr. Wb
Tahukah kita kalau kecepatan otak kita menyerap informasi 1.287 km/jam. Artinya kapasitas dan kemampuan otak kita ini luar biasa. Bill Gates sampai mengatakan otak kita ini adalah raksasa yang tidur. Kenyataanya kita sangat amat teramat belum mampu memaksimalkan otak kita . Sebab jika arus informasi ini lancar, maka kita akan lebih mudah memahami dan belajar apapun. Jadi dengan kata lain, kesulitan kita menyerap informasi disebabkan arus informasi ada yang macet atau jalannya tidak mulus. Sangat penting, kita sebagai manusia pembelajar untuk mengetahui arus informasi sampai dikelolah oleh otak kita. Perjalanan informasi ini sangat menarik untuk divisualiasikan. Informasi tersebut akan melewati 3 stasiun yang mempunyai karakteristik berbeda.
Stasiun pertama, informasi yang di dapat dari indera kita akan melewati batang otak yang disebut OTAK REPTIL. Otak reptil ini menguasai dunia fisik. Artinya kalau informasi yang masuk dalam otak kita dan lingkungan kita memuaskan otak reptil kita maka informasi tersebut akan diterima dengan baik. Coba bayangkan anda sedang lapar lalu makan di warung yang panas, bau dan banyak lalat. Seenak apapun makanan kita, pasti otak reptil kita memerintahkan kita untuk “get out from here”. Bandingan dengan kita makan di restoran yang sejuk, asri dan nyaman pasti kita nikmat menikmati hidangan.
Dalam dunia pembelajaran, terkadang pemuasan terhadap otak reptile sebagai stasiun pertama arus informasi jarang diperhatikan. Masih banyak lingkungan kelas yang tidak segar, suram dengan warna cat tembok yang tidak enak dipandang. Tidak ada hiasan kelas. Toh kalau ada, berupa gambar pajangan pahlawan yang sudah menguning, maklum hamper 5 tahun tidak pernah diganti.
Saya pernah memberi usul untuk ruang kelas minimal 6 bulan sekali harus diperbaharui. Jadikan merapikan ruang kelas ini menjadi tanggung jawab siswa-siswa di kelas tersebut. Apalagi dengan dilombakan dengan berbagai criteria, pasti akan bagus hasilnya. Kreativitas siswa ditantang untuk mendisain kelasnya.
Selain itu, model belajar denganout doorsangat membantu memuaskan otak reptile kita dan anak-anak kita. Bayangkan anak-anak kita dapat menghirup udara segar, melihat pepohonan, merasakan semilir angin, tentu otak reptilnya akan tersenyum dan meloloskan semua informasi menuju ke stasiun kedua.
Pantas saja, ada seorang ahli pendidikan yang mengatakan bahwa penjara paling kejam di bumi ini bukanlah Alcatraz atau Guentenamo, melainkan sebuah ruangan berukuran 6 x 6 meter persegi yang di dalamnya ada 40 lebih anak, yang mulai pagi sampai siang harus duduk untuk menerima informasi-informasi kognitif. Penjara itu namanya KELAS.
Kalau anda kenal si jenius Leonardo Davinci, ternyata hampir semua ilmu yang dia pelajari berasal dari alam. Davinci tidak pernah belajar di sekolah formal atau di kelas. Dia mampu merancang disain helicopter kala melihat dan mempelajari bagaimana seekor capung terbang dan menggerak-gerakkan sayapnya. Sungguh suatu strategi pembelajaran naturalis yang luar biasa.
Setelah informasi tersebut memuaskan otak reptil, maka diteruskan ke otak limbic atau mamalia. Otak limbic ini menguasai dunia emosi. Artinya kita sebagai penerima informasi harus mempunyai kondisi emosi yang stabil. Kita tidak dalam kondisi stress, tertekan, dan tegang. Kondisi emosi kita harus positif, maka otak mamalia akan terpuaskan. Contoh mudahnya, sebagai pelajar berangkat pagi ke sekolah dengan ceria, dapat dukungan dari orangtua, pr sudah dikerjakan. Pasti begitu mengikuti pelajaran di kelas, biasanya lancar. Beda dengan sebelum berangkat sudah dimarahi oranguta, pr belum dikerjakan dan ada masalah dengan teman. Saat menerima informasi dari guru, biasanya tidak lancar.
Setelah lolos dari otak limbic, maka informasi akan masuk ke otak yang disebut neo cortex. Neo cortex ini adalah sang pemikir. Artinya sesulit apapun informasi yang diterima, apabila memuaskan otak reptil, memuaskan otak, maka neo cortex akan mempunyai potensi yang besar untuk menganalisa informasi yang sulit itu.
Jadi bisa disimpulkan, bila kita sebagai pelajar menerima informasi tentang rumus-rumus yang memusingkan akan menjadi mudah kita memahami matematika, bila otak reptil dan otak limbic terpuaskan.
Jadi ada tiga kata kunci yang penting untuk memudahkan kita belajar, yaitu LINGKUNGAN NYAMAN, EMOSI POSITIF, dan KEMAMPUAN BERPIKIR.
Wassalamu'alaikum Wr. Wb

Sumber : Munif Chatib (penulis buku "Gurunya Manusia")

Kamis, 14 Maret 2013

SAMPAH...!!!

Assalamu'alaikum Wr. Wb
Beberapa hari yang lalu ketika saya bersama ke enam teman saya sedang melakukan perjalanan menuju pantai Pok Tunggal yang berada di Gunungkidul, rencananya kami mengambil pasir putih untuk dijadikan bahan pembuatan kreatifitas anak sekalian liburan. Namun, ada sedikit kejadian yang mungkin buat saya itu adalah "kode" bagi diri saya khususnya dan mungkin para pembaca semuanya, yaitu SAMPAH. Yah, sampah mungkin sudah tidak asing lagi ya ditelinga kita,hehe
Teman saya ini (cewek) melihat sebuah mobil mewah yang dengan tidak merasa bersalah membuang bungkus plastik di jalan raya dari dalam mobilnya, seketika teman saya tersebut meminta untuk mendekati mobil mewah tersebut, sesampainya disamping mobil mewah tersebut, teman saya membuka jendela mobilnya sambil berteriak, "Woy mas, punya mobil mewah tapi kok g berpendidikan, buang sampah aja masih aja sembarangan!" kami berlima hanya bengong melihat teman saya ini, sedangkan pemilik mobil mewah tersebut hanya terdiam malu ditegur oleh teman saya.
Cerita singkat tersebut menjadi teguran juga kepada diri saya sendiri meskipun secara tidak langsung, sebab saya menyadari bahwa saya juga masih sering membuang sampah dengan sembarangan,hehe
Setelah selesai menegur sopir mobil mewah tersebut teman saya menceritakan bahwa apa yang ia lakukan tersebut belum seberapa dengan apa yang pernah dilakukan oleh temannya yang berada di Jakarta. Ia pernah juga bersama temannya menegur seorang sopir yang membuang botol minuman di sebuah jalan raya yang kebetulan ia berasama temannya berada dibelakang mobil tersebut. Pernah juga seorang anak SD dimarahin oleh teman saya hanya gara-gara anak tersebut membuang plastik bungkus makanan (jajanan) sekolah. hadeww...
Teman saya berkata "Buang sampah itu adalah hal sepele, tetapi justru disitulah terlihat sifat seseorang, jika dia membuang sampah sembarangan maka bisa dipastikan dia adalah orang yang tidak mencintai kebersiha." Mendengar perkataan teman saya tersebut memang benar, coba saja kita hitung jika satu sampah yang dibuang sembarangan dikalikan dengan banyak orang indonesia, bisa jadi apa itu ya sampahnya? sebuah istana sampahkah ? atau pulau sampah ? ah … pokoknya pasti jadi sampah ya? … dan itu sangat mengerikan! Padahal para produsen makanan, minuman, dan lainnya selalu menyisipkan gambar/simbol yang menganjurkan buang sampah pada tempatnya ya kan ? atau yang buang sampah sembarangan itu g bisa lihat dan baca lagi ??? uppps …tapi kan bisa nyetir.
Menteri Lingkungan hidup juga sangat mengecam terhadap orang kaya bermobil mewah membuang sampah sembarangan, begini nih pidatonya ""Padahal, orang-orang kaya itu tentu berpendidikan, tetapi mereka membuang sampah seperti kacang dan botol air minum lewat jendela mobil mewah," kata Balthasar, Rabu (16/11/2011), di Kantor Wakil Presiden.
Sampah berserakan di tempat dan fasilitas umum pun sudah menjadi pemandangan biasa. Saking biasanya, para pengguna fasilitas itu pun seperti sudah tak peduli lagi, bahkan tak terganggu dengan sampah-sampah di sekitarnya. Coba lihat, mulai dari jalan raya, taman bermain, angkutan umum seperti bis kota dan kereta api, sekolah, sampai rumah sakit dan sarana ibadah pun seolah berfungsi sebagai tempat pembuangan akhir. Padahal rumah sakit seharusnya terbebas dari sumber penyakit, begitu pula dengan sarana ibadah yang identik dengan kesucian.
Bukan karena di lokasi tersebut tidak tersedia tempat sampah, bahkan ada di setiap sudut ruangan. Hanya saja si pembuang sampah ini malas mengangkat kakinya untuk beranjak ke tempat sampah. Yang terjadi sampah berserakan di mana-mana. Kalau pun ada yang berusaha membuang ke tempat sampah, namun seringkali luput dari sasaran alias tercecer di seputar tempat sampahnya.
Bukan pula karena petugas kebersihan malas menyapu jalan dan fasilitas umum itu. Tahukah bahwa setiap dini hari ketika kita masih terlelap mereka sudah berjibaku dengan sampah-sampah malam sisa aktivitas kita? Mereka juga tidak malas keliling kota mengangkut sampah-sampah dan mengantarkannya ke tempat pembuangan akhir. Yang pasti, perbandingan jumlah pembuang dan pemungut sampah bagai langit dan bumi.
Peringatan bertuliskan, “DILARANG BUANG SAMPAH SEMBARANGAN” atau “JAGALAH KEBERSIHAN” sudah tidak digubris. Sebagian orang di negeri ini sudah tidak punya rasa malu membuang sampah seenak hatinya. Sekarang cobalah lebih proaktif dengan menegur secara halus mereka yang ketahuan di depan mata kita membuang sampah seenaknya. Semestinya bukan kita yang malu menegur mereka. Yakinlah, biasanya orang akan merasa malu ketika ditegur saat membuang sampah di sembarang tempat.
Sekadar ajakan sederhana, untuk mulai berani menegur siapapun yang membuang sampah sembarangan di depan kita. Bayangkan, jika setiap orang tidak hanya memiliki kesadaran menjaga kebersihan, melainkan juga mengajak orang lain turut menjaganya. Bukan perkara mudah memang, perlu kesiapan mental, komitmen dan kesungguhan untuk bisa melakukannya. Langkah ini dimulai dari rumah sendiri, terhadap keluarga sendiri.
Jika rutin dan terus menerus menjaga komitmen ini, orang yang mengenal Anda akan malu membuang sampah sembarangan, sebab tampang perang Anda seolah mengatakan, “berani buang sampah di depan saya?” hehehe
Jika belum sadar juga, mungkin nanti baru sadar kalau banjir sudah menerjang. 

Wassalamu'alaikum Wr. Wb



Jumat, 08 Maret 2013

W.A.N.I.T.A

Assalamu'alaikum Wr. Wb
Rasulullah SAW bersabda: "Wanita adalah tiang Negara, apabila wanita itu baik maka Negara akan baik, dan apabila wanita itu rusak maka Negara akan rusak pula."
WOW... membaca hadits diatas saya sedikit bisa merasakan betapa besarnya tanggung jawab seorang wanita. Sebagai wanita seperti mendapat beban yang sangat berat yang mesti dipikul dalam menjalani kehidupan ini. Seolah-olah hancur leburnya dunia ini semua diserahkan kepada wanita sebagai penanggung jawab. Dunia berada dalam genggaman tangan wanita, entah madu atau racun yang akan disuguhkan, itu semua tergantung pada wanita. Namun jika ditinjau dari sisi sebaliknya, wanita seharusnya merasa bangga jika mampu mewujudkan keberhasilanya sebagai wanita penegak tiang agama.
Ketika saya touring ke sebuah kota daerah timuran, saya bersama rombongan terpaksa menghentikan perjalanan setelah melihat sebuah pertunjukkan, tidak lain yaitu sebuah Orkes dangdut yang digelar disebuah lapangan, dan dalam rangka Tasyakuran. Sambil beristirahat dan ngademin mesin, teman-teman saya larut dalam alunan musik dangdut yang khas dengan "woyo woyo juosssss...." hehe
Setelah usai lagu yang pertama, kemudian keluarlah seorang perempuan mengenakan baju ketat dan rok mini seperti milik anak TK itu menyanyikan lagu "pacar 5 langkah." Dengan alunan musik yang khas wanita tersebut mulai menggoyangkan badannya dan berlari-lari kecil kesana kemari. Teman-teman saya pun langsung bergegas ikut bergoyang sambil desak-desakan, sedangkan saya cukup mengamati dari belakang saja, maklum badan saya besar jadi kalau maju tidak muat. wkwkwk
Tapi tidak masalah melihat dari kejauhan toh pahanya yang mulus milik penyanyi tersebut masih kelihatan kok, jangankan pahanya....
heh...!!! kok malah ngeres tho,,hehehe (jitak)...
Bila disangkutkan dengan Sabda Rasul diatas, apakah ini termasuk tanda-tandanya sebagai negara yang rusak? Yang pasti saya tidak berani menjawab, takut salah cing....hehe 
Namun, saya pernah membaca tulisan disebuah komunitas Inspirasi Wanita Indonesia, menjelaskan bahwa ada 10 macam siksaan bagi seorang perempuan dan penyebabnya, yaitu :
1.Wanita yang digantung rambutnya dan otaknya mendidih karena tidak menutup rambutnya.
2. Wanita yang digantung lidahnya, dan tangannya dikeluarkan dari punggungnya sedang cairan aspal panas dituangkan pada tenggorokannya, karena menyakiti hati suaminya dengan lidahnya / kata-katanya.
3. Wanita yang digantung dengan buah dadanya karena menyusui anak orang lain tanpa izin suaminya.
4. Wanita yang diikat dengan tangannya karena keluar rumah tanpa izin suami dan tidak mandi wajib dari haid dan nifas.
5. Wanita yang diikat dengan kaki dan tangannya sampai ke ubun-ubun, dibelit dan disengati ular dan kalajengking karena dia mampu untuk mengerjakan shalat dan puasa tapi tidak mengerjakannya dan tiak mau wudhu dan mandi wajib.
6. Wanita yang memakan badannya sendiri karena bersolek untuk dilihat laki- laki lain dan suka membicarakan aib orang lain.
7. Wanita yang menggunting-gunting badannya karena suka memanjakan diri ( ingin terkenal ) dan mempertontonkan perhiasannya di depan orang banyak sehingga tertarik padanya.
8. Wanita berkepala babi dan badannya seperti keledai karena dia suka berdusta dan mengadu domba.
9. Wanita berbentuk seperti anjing dan api dimasukkan dari mulut hingga keluar dari duburnya dan malaikat memukul- mukul kepalanya karena dia ahli fitnah dan suka marah-marah pada suaminya.
10. Wanita diikat kedua kakinya sampai ke payudara dan kedua tangannya sampai ke ubun- ubun dan disengati ular dan kalajengking karena ia telah mempersilahkan laki- laki lain untuk berzina dengannya.

Perhiasan :
“ Wanita mana saja yang memakai kalung untuk dipamerkan kepada orang lain, maka di hari kiamat ia akan dikalungi api neraka sebesar kalung itu dan bila memakai anting-anting untuk dipamerkan maka telinganya akan digantungi api neraka sebesar anting- anting itu “.

Ditambah saya pernah mengikuti sebuah pengajian yang menerangkan batasan-batasan aurat seorang wanita, Berlandaskan firman Allah Subhanahu wa Ta’ala, Aurat wanita adalah seluruh anggota tubuhnya kecuali wajah dan dua telapak tangannya. Leher dan rambutnya adalah aurat di hadapan lelaki ajnabi (bukan mahram) walaupun sehelai. Pendek kata, dari hujung rambut sampai hujung kaki kecuali wajah dan dua telapak tangan adalah aurat yang wajib ditutup. 

Dalil lain yang menunjukkan bahawasanya seluruh tubuh wanita adalah aurat kecuali wajah dan dua telapak tangan ialah sabda Rasulullah  kepada Asma’ binti Abu Bakar,
Wahai Asma’ sesungguhnya seorang wanita itu apabila telah baligh (haidh) maka tidak boleh baginya menampakkan tubuhnya kecuali ini dan ini, seraya menunjukkan wajah dan telapak tangannya.” [HR Abu Dawud] 

Saya rasa dalil diatas sudah mewakili dari hadits-hadits lain yang menerangkan tentang aurat seorang wanita, namun, yang jelas bukankah indah itu akan semakin indah apabila tertutup?
Sesuatu akan lebih menarik jika ia tak terlihat, akan tetap menjadi misteri, yang tidak pernah akan selesai kecuali memiliki? Sesuatu yang tidak bisa disingkap dan disentuh akan menimbulkan kerinduan. Yang tersembunyi dengan baik dan terjaga akan memiliki nilai yang tinggi. Tanpa hijab tidak ada daya tarik, tidak ada kerinduan. Bukankah Allah adalah misteri dan tersembunyi maka kita semua merindukan-Nya? Bisa dibayangkan jika Allah terlihat oleh mata dunia kita, kan?
Hakekat Jilbab adalah hiajb lahir batin. hijab mata dari memandang lelaki yang bukan mahram. Hijab lidah dari berghibah atau bergosip dan kesia-siaan. hijab pikiran dari berfikir yang mengundang setan untuk memperdayai nafsu. Jika demikian, jilbab yang tersemat akan menyinari hati pemakainya.(Ade a.k.a Rindu)

Bukankah kue dengan bungkus yang indah akan mahal harganya jika dibandingkan kue yang terbuka, yang hanya jadi santapan lalat? Kalau bukan kalian sendiri yang memberi harga untuk dirimu, maka siapa lagi wahai para kau hawa?hehehe

Yah semoga bermanfaat, tapi sekali lagi mohon maaf jikalau ada kesalahan, karena memang masih kurang banyak pengetahun mengenai hal ini,,

Wassalamu'alaikum Wr. Wb

Kamis, 07 Maret 2013

BUAT APA MENANGISI YANG BUKAN MILIKMU


Assalamu’alaikum Wr. Wb
Kemarin malam sepulangnya saya dari sebuah acara, bersama dengan teman-teman saya berkumpul disebuah warung makan. Yah, seperti biasa kami ngobrol kesana kemari dan malah sampai pada sesi curhat segala. Tentang Bambang (nama samaran) yang sedang patah hati, tentang Aldi (nama samaran) yang sedang jatuh cinta, dan tentang Gondrong (nama samaran) yang sudah lama ngejar-ngejar wanita tapi belum dapat kepastian. hehehe Atau tentang saya yang sedang makan serta galau juga kayaknya..wkwkwk
Yang menarik dari cerita-cerita ini adalah salah satu sahabat saya yang sedang mengalami kisah cinta “bertepuk sebelah tangan” alias KANDAS… wah saya sedikit tersindir ini,hahaha
Pahit sekali katanya, dan arrghhhh gitulah,,hehehe Sontak saya teringat nasihat super dari buku Peprempuan Pencari Tuhan, bahwasannya “kita harus bersyukur atas apa yang tidak kita miliki karena Allah Mahatahu mana yang pas untuk kita menurut takaran Allah, bukan menurut takaran kita, manusia. Memangnya siapa kita ikut mengatur Allah? Meski kita maunya ini dan enggak mau yang itu. Pokoknya yang ini!” Loh, tidak malu apa mengatur Allah yang lebih tahu? yang Mahatahu bahkan. Dalam QS Al-Baqarah [2] : 216 :”Boleh jadi kalian membenci sesuatu, padahal ia amat baik bagi kalian. Boleh jadi kalian mencintai sesuatu, padahal ia amat buruk bagi kalian. Allah Maha Mengetahui kalian tidak mengetahui”. Jelas tho sekarang? Allah yang lebih tahu. Jadi terima takdir kita dan ikhlaskanlah tanpa syarat.
Sekarang, sudahlah, JANGAN tangisi apa yang bukan milik kita! Karena semua itu memang bukan yang terbaik untuk kita. BERSYUKURLAH ia tidak menjadi milik kita karena memang ia tak pantas untuk kita. Percaya deh, apa yang dipilihkan Allah untuk menjadi milik kita itulah yang terindah, terbaik, dan termanis. Maka sudahlah jangan tangisi apa yang bukan milik kalian. J
Maaf nih kalau tulisan ini mendadak jadi mellow gini,heheh mungkin tidak terlalu berbuah hikmah namun, hanya buah perenungan bagi saya. Kemaren sehabis sholat Isya’, saya mencoba merenungkan dengan apa yang telah saya perbuat. Lebih tepatnya mencoba mengerti pesan Allah dari berbagai kejadian dalam hidup saya. Mungkin kejadian yang terjadi pada bulan lalu dimana keinginan saya tidak bisa tersampaikan. wkwkwk
Teringat pesan senior saya kalau ingin membuat hidup ini bermakna dan tidak sia-sia adalah dengan cara meninggalkan luka lama. Tak perlu sering diingat. Ibarat sebuah buku maka bab itu sudah selesai, bab baru sudah menunggu. hehe Kalau kata orang Klaten “Life Must go on.” Malam ini , saya teringat bahwa dalam perjalanan jiwa saya rasanya saya lebih banyak menangisi kepergian orang-orang yang meninggalkan saya dan sedikit sekali, bahkan jarang sekali saya mengingat mereka yang tak pernah pergi dari sisi saya. Seberapapun luka yang saya tanamkan, ada yang tetap mencintai saya. Saat ada yang tak peduli dengan saya, ada yang begitu memperhatikan saya. Saya lupa dengan orang-orang yang menyembuhkan luka saya setelah itu. Kasih sayang, perhatian, rasanya saya buat tak bermakna karena pikiran saya dipenuhi luka dan sang pemberi luka. Saya terpaku oleh luka dan melupakan cinta yang mengelilingi saya. Cinta yang tanpa hawa nafsu pastinya, mungkin emang enak yang pake nafsu seperti para budak setan mencintai.
Kemudian saya sadari bahwa saya sering melihat pintu yang tertutup, lalu menangisi mengapa pintu itu tertutup. Lalu saya menggedor-gedor sang penutup pintu agar mau lagi membuka pintu itu dan beri saya kesempatan. Lalu meraung-raung jungkir balik dibalik pintu meratapi luka. Betapa bodohnya saya. Saya merasa tak bisa melihat dunia lagi karena pintu itu tertutup untuk saya. Kebodohan yang lain adalah saya lalu melupakan jendela-jendela yang terbuka lebar dan memberi saya ruang yang lebih luas dan lebar agar saya dapat melihat dunia dari sudut yang lebih indah, agar saya lebih mampu memerolah oksigen lebih banyak. (PPT)
Satu-satunya cara untuk mengobati luka adalah dengan meninggalkan luka itu sendiri. Bukankah Allah tidak akan mengubah nasib seseorang hamba jika sang hamba tidak mengubahnya sendiri? Ayo, paksa diri untuk melangkah! Tutup lembaran yang ini dan bukalah lembaran baru. Tenang, kertasnya masih banyak kok,hehehe
Yuk, melangkah! move on! Buktikan bahwa luka yang ditorehkan tidak akan sanggup membunuh kita. Jangan berlama-lama dalam kesia-siaan, karena Allah tidak suka terhadap hal tersebut. Masih banyak yang harus kita lakukan, masih banyak perkerjaan yang menunggu, dan masih banyak orang-orang yang mencintai kita. Allah hanya mengambil satu orang yang tidak lagi kita butuhkan. Bukankah Allah hanya memberikan apa yang kita butuhkan, bukan yang kita inginkan?
Betul! jadi janganlah tangisi yang Allah ambil dari kita karena Allah tahu bahwa kita memang tidak lagi membutuhkan yang itu lagi. Tidak ada sesuatu pun yang diambil dari seseorang hamba kecuali diganti dengan yang lebih baik. Bangun dan jemputlah! Waktu terus berjalan, masak kalah sama patah hati? Rugi Dong… J
Wassalamu’alaikum Wr. Wb

TRUST N BELIEVE



Assalamu’alaikum Wr. Wb
Dalam sebuah pendakian ke Gunung Merbabu, saya bersama ke dua teman saya berhasil menjamah puncak tertinggi gunung tersebut. Namun, terdapat sebuah cerita yang menarik dalam kisah pendakian kami. Kami sampai pada puncak pukul 17.10 WIB, tanpa disadari kalau tenda kami berada sekitar 500m dari puncak, dan yang pasti kami harus turun sebab tidak mungkin kami harus bermalam dipuncak tanpa menggunakan apa-apa. Setelah hari semakin petang, ditambah kedua tangan saya yang sudah mulai kaku akibat kedinginan, kami memutuskan untuk turun. Namun, kami masih merundingkan siapa yang akan memimpin perjalanan pulang. Awalnya teman saya yang bernama Tris yang akan memimpin perjalanan, saya percaya kalau dia mampu membawa saya sampai bawah, namun saya masih ragu dengan kemampuannya karena dia jarang mendaki, akhirnnya saya memilih Adzin untuk membawa kami berdua turun, sebab saya mengerti kalau dia sering mendaki sehingga saya mempercayakan segalanya kepadanya agar kita bisa sampai di tenda. Akhirnya dengan penuh perjuangan kami bisa sampai di tenda dengan selamat.
Melihat cerita diatas terdapat perbedaan yang signifikan antara percaya dan mempercayakan. Sikap saya kepada Tris dalam cerita diatas adalah lambang dari rasa “percaya”, sedangkan sikap saya kepada Adzin adalah lambang “mempercayakan”.
Setelah saya renungkan kembali ternyata memang benar, terkadang manusia berada pada tingkat percaya kepada Sang Pencipta, namun tidak bersedia total mempercayakan hidupnya dalam iman kepada-Nya. Seorang istri percaya bahwa suaminya tidak akan selingkuh, namun tidak mempercayakan sepenuhnya keyakinannya tersebut, akhirnya rasa cemburu buta dan curiga masih saja mewarnai hubungan mereka. Seorang pemimpin percaya bahwa anak buahnya mampu menyelesaikan pekerjaan yang diamanahkannya dengan baik, namun dia tidak mempercayakan sepenuhnya kepada anak buahnya, akhirnya setiap waktu sering dikontrol dan alhasil membuat kreativitas anak buahnya terkebiri.
Saya tidak akan mempercayakan sepenuhnya kepada teman saya Adzin jika saya tidak terlebih dahulu percaya kalau Adzin sering mendaki, percaya bahwa dia lebih berpengalaman dari pada saya dan Tris. Parlindungan Marpaung seorang Training dan Consulting menuliskan bahwa, Hidup yang mempercayakan merupakan penyerahan secara total kehidupan kita setelah kita mengetahui siapa yang kita percayai. Hidup yang memercayakan bukan berarti menyerah secara total dan pasrah tanpa penyertaan akal budi untuk melihat realitas yang ada. Ketika seorang wanita benar-benar mempercayakan kebahagiaannya kepada seorang lelaki, berarti dia telah mengetahui seluk beluk lelaki tersebut dan yakin bahwa lelaki tersebut akan memberikan kebahagiaan kepadanya. Sama halnya dalam sebuah Tim, akan semakin solid dan memiliki performansi tinggi (High Performance Team) pada saat seluruh anggota dan pengurusnya saling mempercayai. Seorang pemimpin yang mempercayakan pekerjaannya kepada karyawan akan memberikan penugasan yang jelas, serta standar hasil yang telah disepakati bersama. Bahkan seorang karyawan yang mempercayakan diri dan keluarga pada perusahaan akan mengembangkan rasa memiliki terhadap perusahaan. baginya, dia akan berfikir dua kali jika akan melakukan hal-hal yang merugikan perusahaan, karena perusahaan adalah lahan pertanian yang harus dirawat supaya tetap akan menghasilkan.
Dalam kehidupan spiritual, mempercayakan diri kepada Sang Pencipta berarti sadar bahwa Dia Maha Kuasa dan Maha Tahu serta Maha Besar. Mempercayakan diri kepada Sang Pencipta berarti mengenal Dia melalui kehidupan ibadah yang baik, membaca Kitab Suci, beramal kepada sesama, dan sebagainya. Terkadang dalam pengakuannya, manusia percaya kepada Kebesaran dan Kemahakuasaan Sang Pencipta, namun tidak melakukan penyerahan secara total sehingga dia tetap saja merasa khawatir dan gentar ketika menghadapi permasalahan besar. Semoga bisa menjadi bahan renungan buat kita semua…Amin.
Wassalamu’alaikum Wr. Wb

CATATAN TENTANG PATAH HATI


Assalamu’alaikum Wr. Wb
Jika mendengar kata patah hati, pasti yang terlintas di benak kita adalah tentang cinta yang kandas. Cinta yang putus sampai disini saja. Tentang perpisahan, tentang air mata yang berlinang, tentang perihnya hati seperti tersobek-sobek, berdarah-darah, teriris-iris dan semua yang menyebabkan dunia serasa mengalami kiamat kubra. Katanya “lebih baik sakit gigi dari pada sakit hati.” Wew… apa iya patah hati seperih itu lukanya?
Terkadang hati saya bimbang dan juga bingung kenapa setiap cinta yang putus, yang kandas itu diberi judul dengan patah hati. Apa tidak ada istilah lain yang lebih gaul gitu? Misal “reinkarnasi cinta” atau “metamorfosis hati” atau “kempompong basi”.
Pokoknya jangan pakai istilah hati yang patah, kan pada kenyataannya tidak separah itu tho? Tapi, sudahlah. Apapun istilahnya tetap saja putus, ya? Yang jelas bukan istilah tersebut yang jadi permasalahan, namun, bagaimana ketika cinta itu kandas, ketika cinta itu tak lagi tersambung, ketika cinta tersebut tidak mau lagi menjadi milik kita, dan ketika si dia tak mau lagi menjadi tempat penitipan hati kita. Seharusnya kita lebih bersyukur masih bisa diberi rasa patah oleh Allah. Kita masih bisa menangis, itu artinya kita masih punya hati, kan? buka sekadar hati, tapi hati yang sensitif, hati yang lembut. Hati yang mampu merasakan bahagia dan luka. Air mata yang mengalir dari mata ini bisa membersihkan kelopak mata kita yang kusam menjadi bening kembali. Air mata yang berlinang membawa semua kotoran dimata sehingga bening kembali kelopak mata kita. Bayangkan jika sebulan kita tidak menangis, apa tidak perih tuh mata? Menangislah karena Allah. Air mata ini jauh lebih bernilai pahala daripada menangsi si dia. Orang yang ditangisi pun tak tahu atau bahkan tak peduli kalau kita nangis.
Sebenarnya masih ada lagi hikmah dibalik kata patah hati ini. Coba bayangkan, ketika jatuh cinta kemarin rasanya mendengar suara si dia (meski hanya lewat telpon) lebih indah di telinga dari pada suara adzan. Sms mesra dari sang pujaan hati lebih sering kita baca-baca sampai berulang-ulang agar lebih mengerti artinya dan lebih bergetar mencintainya dan cetar membahana. Coba hitung, seberapa sering kita membaca ulang sms-sms, surat cinta, email dari si dia dari pada kita membaca surat cinta dari Allah, yang tertuang lewat Al-Qur’an? Ah, sungguh cara mencintai yang salah kaparah !
Kini setelah tak ada lagi SMS dari si dia, tak ada lagi suara indahnya, hikmah mulai terlihat. Dibalik hati yang teriris-iris berdarah-darah ini, Allah hendak mengembalikan kita kepada cinta-Nya. Apa ada cinta yang lebih indah dari pada cinta sang pemilik nafas ini? Pastinya tidak ada, kan?
Jadi, ketika kita patah hati, gantilah kata patah hati tersebut dengan syukur hati karena ternyata Allah lebih mencintai kita daripada dia. buktinya Allah mengambil kita untuk dikembalikan ke dalam keharibaan, limpahan kasih sayang dari kekasih hati yang baru dan selamanya, yaitu Dia, Allah Ta’ala. Siapa sih yang tidak mau jadi kekasih Allah? Rasanya tenang, damai, dan indah. Cukuplah rasanya hidup ini. Bisa dikatakan SAYA + ALLAH = CUKUP.
Semoga bermanfaat…Amin.
Wassalamu’alaikum Wr. Wb

Senin, 04 Maret 2013

DAMAI DENGAN DIRI SENDIRI

Assalamu'alaikum Wr. Wb
Baru saja membaca post wall mario teguh tentang berdamai dengan diri sendiri. Bermaafan dengan diri sendiri, dan berlaku lembut dengan diri sendiri. Sesuatu yang belum pernah saya pikirkan sebelumnya. Kalau dipikir-pikir, betul juga ya. Ahh…susah dijelasin… Silahkan baca sendiri note dari Pak Mario ini.
Engkau yang merasa entah mengapa, kehilangan tenaga dan keinginan untuk melakukan sesuatu yang penting bagi hidupmu, dengarlah ini … Kehidupan ini berlanjut.
Apakah engkau mengeluhkannya, memprotesnya, atau mensyukurinya, … kehidupan ini berlanjut.
Tapi engkau tak sendiri.
Ketahuilah bahwa di balik cadar keanggunan, atau tameng kegagahan, dan di balik semua keceriaan dan tawa lantang yang menggema dalam pergaulan yang popular itu, … sesungguhnya banyak tergelatak hati yang galau, yang tak bertenaga, yang letih dengan kepura-puraan, yang ingin berteriak seliar-liarnya, yang ingin berlari kencang membuta menghilangkan diri, dan yang ingin menangis sejadi-jadinya di tengah seramai-ramainya kerumunan.
Sesungguhnya engkau tak sendiri, maka kasihilah sesamamu sebagaimana engkau seharusnya mengasihi dirimu sendiri.
Sesungguhnya tidak mudah menjadi dirimu.
Orang di sekitarmu menuntutmu untuk memenuhi standar mereka tentang apa yang disebut berhasil, mecemoohmu jika engkau tak tampil seperti telah berhasil, menertawakan impian-impianmu, meragukan kesungguhanmu, dan menuntutmu menggembirakan mereka dengan menelantarkan kebutuhanmu untuk hidup damai dengan dirimu.
Kasihilah dirimu.
Janganlah memarahinya karena kesalahan yang tak disengajanya, atau yang dilakukannya karena ketidak-tahuannya.
Bersabarlah dengan kelambanannya dalam memperbaiki dirinya.
Bukankah engkau yang selalu mengatakan bahwa manusia itu tak sempurna? Lalu, mengapakah engkau memarahinya karena ketidak-sempurnaannya?
Dirimu itu paling membutuhkan kelembutanmu.
Apakah engkau tak merasa kasihan melihat upayanya untuk menggembirakan orang-orang tamak yang sombong, yang lebih kaya darimu, yang diharapkannya akan melebihkan pemberian kepadamu jika dia melebihkan tawa dan pujian bagi mereka?
Dirimu itu sesungguhnya telah letih melayanimu, yang banyak bermimpi tapi malas bertindak, yang banyak memprotes tapi mudah tersinggung, dan yang minder tapi sombong.
Turunkanlah suaramu sebentar, dan berbicaralah dalam nada suara yang lebih penyayang kepada dirimu.
Turunkanlah hidung dan wajahmu yang banyak mendongak untuk mengesankan rasa percaya diri itu, dan ramahkanlah wajahmu saat engkau melihatnya di cermin.
Berlakulah lebih jujur kepada dirimu.
Inginkanlah yang besar, tapi ikhlaslah melakukan yang sederhana dan yang dalam kemampuanmu untuk melakukan.
Bersegeralah melakukan yang kau rencanakan dan setialah mengerjakannya sampai selesai, agar dirimu mempercayai janji-janjimu kepadanya.
Duduklah lebih dekat dengan dirimu sendiri. Bersahabatlah dengannya.
Janganlah engkau membuatnya merasa tak kau butuhkan,karena kau sesali semua kekurangannya, sambil melupakan kelebihan dan kebaikannya.
Minta-maaflah kepada dirimu.
Dari semua yang paling membutuhkan permintaan maaf atas kesemena-menaan cara hidupmu, adalah dirimu sendiri.
Mudah-mudahan, dalam persahabatan yang ramah, penuh hormat, dan penuh kasih dengan dirimu sendiri itu, Tuhan mengutuhkanmu dengan dirimu sendiri dalam satu kesadaran jiwa yang semakin mulia dengan semakin bertambahnya usiamu.
Karena sesungguhnya, engkau dan jiwamu itu satu.
Tapi kesejatian jiwamu yang mulia itu, terbelah menjadi seperti dua bagian yang saling tak mendamaikan.
Karena, kesejatian jiwamu itu tak mungkin menjadi tetap utuh, dengan kau ijinkannya nafsu yang buruk sebagai pengganti dari tenaga jiwamu yang suci.
Maka, dekatkanlah dirimu kepada Tuhan, sedekat-dekatnya, dalam kemanjaan yang syahdu, dan dalam keharuan tangis jiwamu yang jujur.
Karena, di dalam kedekatan itulah engkau disucikan.
Karena, Tuhanmu tak mengijinkan apa pun yang kotor mendekat kepadaNya.
Jiwamu yang dekat dan manja kepadaNya, akan dibersihkan.
Dan di dalam kebersihan jiwamu itulah kedamaianmu tumbuh.
Sekarang … tundukkanlah diri dan jiwamu, dalam semesra-mesranya sujud di hadapan Tuhanmu yang merindukan tangis manjamu.
Wahai jiwa yang tenang … indahkanlah senyum di wajahmu itu.
Tuhanmu sedang memandangimu dengan penuh kasih.
Mario Teguh – Dengan hati yang penuh kasih kepadamu, … sahabatku

Wassalamu'alaikum Wr. Wb

PENGORBANAN DEMI ORANG LAIN

Assalamu'alaikum Wr. Wb

Masih ingatkah kita dengan tsunami yang terjadi di Jepang tahun 2012? Yah, ada sedikit pelajaran penting yang dapat kita jadikan sebagai bahan renungan, yaitu kisah Takeshi Miura and Miki Endo, mereka adalah petugas keselamatan yang berperan penting saat tsunami Jepang terjadi. Mereka berdua terus bertahan di pos dan menyerukan siaran agar semua penduduk segera lari menyelamatkan diri.
Ketika ombak tsunami tinggal 10 meter lagi menerjang, dua petugas ini tetap meneruskan siaran peringatan, dan ini dilakukan hingga saat-saat terakhir tubuh mereka berdua tewas disapu gelombang besar.

Dalam film Vertical Limit, yang popular di pertengahan tahun 2004 silam, dipaparkan tentang bagaimana seorang ayah yang rela memutuskan tali pengamannya sehingga jatuh dari tebing curam demi menyelamatkan dua orang anaknya. Nha, kisah diatas adalah sebuah pengorbanan. Lantas, apa sih pengertian dari pengorbanan tersebut?
Pengorbanan adalah kata yang mengisyaratkan suatu bentuk pemberian secara total. Dalam pengertian lain, pengorbanan berdampak pada munculnya kesadaran untuk senantiasa memperbaiki tingkah laku ke arah yang lebih baik. Misalnya : Seorang ayah menjadi mengerti arti ayah yang sesungguhnya ketika sang anak harus tergolek lemah di rumah sakit karena sakit yang parah. Atau orang tua yang tersadar setelah melihat anaknya harus diamputasi tangannya karena hukuman yang diberikan kepada sang anak melebihi batas (keterlaluan).

Sebenarnya masih banyak contoh yang berkaitan dengan sebuah pengorbanan, namun, apa yang saya tulis disini hanyalah sebagai bahan renungan buat diri saya, yang masih sering egois dan  acuh terhadap lingkungan sekitar. Merelakan diri untuk turun melayani orang lain merupakan langkah pengorbanan yang dapat dirintis. Mengorbankan waktu (dalam kerangka kualitas waktu) untuk mewujudkan cinta kasih kepada keluarga merupakan investasi yang tidak ternilai. Mengorbankan waktu kebersamaan dengan keluarga secara proporsional untuk hadir ditengah-tengah permasalahan darurat perusahaan akan semakin membangkitkan kebanggan diri dan keluarga terhadap perusahaan. Atau mengorbankan waktu luangnya untuk membantu permasalahan yang sedang menimpa salah seorang teman yang sedang kesusahan akan semakin menambah eratnya tali pertemanan. Dan masih buanyaaak lagi..hehehe
Yang jelas pengorbanan yang tulus tidak selalu memperoleh imbalan yang setimpal, bahkan terkandang hingga akhir hayat pun tidak dapat dilihat hasil maupun imbalannya. Atau mungkin suatu pengorbanan kita malah dibilang pamer atau  tidak tulus? tidak masalah, jangan khawatir, selama niat kita baik dan tulus, InsyaAllah akan ada imbalannya, entah itu di dunia atau di akhirat.hehe
Pengorbanan merupakan tugas dan tanggung jawab kita sebagai manusia, untuk hand to hand  dengan sesama. Pengorbanan juga merupakan ungkapan syukur untuk berbagikepada sesama karena kita telah menerima karunia kasih sayang-Nya dalam setiap sendi kehidupan. Setiap perbuatan baik dan pengorbanan yang dilakukan tidak akan luput dari penglihatan Sang Pencipta yang dapat memberi balasan setimpal dengan apa yang telah diberikan.

Horace Mann, dalam salah satu tulisannya menyebutkan, "Kita paling menguntungkan diri sendiri ketika kita berbuat sesuatu bagi sesama."  

Jadi, Yuk mari kita saling bersikap baik dan murah hati, serta berkorban dengan tulus kepada sesama, agar hidup kita jauh lebih bermanfaat dan lebih baik. Amin.

Wassalamu'alaikum Wr. Wb 

UJIAN HIDUP

Assalamu'alaikum Wr. Wb

Membaca judulnya saja membuat saya sedikit minder dan membawa kepada kehidupan saya yang selalu kurang beres,hahaha Membuat saya berfikir apakah ini sebuah ujian atau memang gara-gara ulah saya sendiri,hehe Tapi yang jelas disini saya tidak akan membahas tentang kehidupan saya, saya hanya ingin nge-share tentang makna ujian hidup yang saya peroleh dari beberapa sumber. Semoga bermanfaat bagi saya atau mungkin para pembaca sekalian. Amin.
Socrates pernah berkata bahwa hidup yang tidak teruji adalah hidup yang tidak layak untuk dihidupi (unexamined life is not worth living). Hanya ada satu tempat di dunia ini dimana manusia terbebas dari segala ujian hidup, yakni kuburan. Berarti, tanda bahwa manusia tersebut masih hidup adalah ketika dia mengalami ujian, kegagalan, dan penderitaan. Lebih baik kita tahu mengapa kita gagal dari pada kita tahu mengapa kita berhasil. Bili P. S. Lim dalam bukunya Dare to Fail mengatakan bahwa banyak orang menterjemahkan ujian hidup dan penderitaan sebagai suatu bagian dari kegagalan. Itulah sebabnya ia mengatakan "No failure, only success delayed." (Tidak ada kegagalan, hanya sukses yang tertunda).
Parlindungan Marpaung, Drs., Psi., MT., MA dalam bukunya "Setengah Isi Setengah Kosong" menuliskan bahwa seorang profesor pernah menerangkan bagaimana perak harus dimurnikan sebanyak tujuh kali. Perak yang masih kotor harus dipanaskan dan dilelehkan, karena perak berberat jenis cukup besar, maka ketika dipanaskan dia akan turun dan kotorannya akan naik. Saat itulah, kotoran-kotoran yang sudah naik tersebut disaring dan dibersihkan. Setelah mengalami permbersihan tahap pertama, maka kembali perak tersebut dicairkan untuk kedua kalinya lalu disaring kembali. Hal ini harus dilakukan berulang kali untuk mencapai tingkat kemurnian yang diharapkan. Setelah tujuh kali, barulah perak itu murni, tinggal menyisihkan kotoran-kotoran yang halus saja. Alhasil, setelah melalui berkali-kali proses pembersihan, perak itu bisa begitu cemerlang bagaikan cermin. Padahal, ketika masih kotor, betapa sulitnya untuk bercermin pada perak tersebut. Namun, setelah tujuh kali dipanaskan, orang baru dapat melihat wajahnya sendiri pada perak tersebut.
Nha, tampaknya kita perlu merenungkan kembali, kita bisa memetik dari pelajaran pemurnian perak yang sampai tujuh kali tersebut.Bahwa ketika "kotoran hidup" (karakter, watak dan kebiasaan negatif sulit lekang sekalipun sudah berkali-kali berusaha untuk meninggalkannya), maka kita tampaknya perlu masuk dapur api pengujian hidup agar dapat menemukan kembali makna hidup itu sendiri. Memaknai setiap ujian hidup, akan menjadi sangat berarti bagi kita untuk meraih dan menikmati hikmahnya. Apa masalah kita saat ini? Keluarga yang tidak harmonis? Uang yang selalu tidak cukup ditengah-tengah kenaikan biaya hidup yang semakin tinggi? Atau karier yang tidak berjalan mulus? Apapun permasalahan kita sekarang, yang jelas mari kita renungkan kembali, bahwa matahari akan selalu tetap bersinar. Seandainya saat ini mendung, bukan berarti matahari berhenti bersinar. Mungkin ini kesempatan untuk menikmati keteduhan, barang sejenak melakukan refleksi hidup, atau Sang Pencipta hendak "berbicara" banyak kepada kita karena ketika kita sibuk ada kalanya suara-Nya nyaris tak terdengar. Cepat atau lambat mendung akan berlalu dan matahari akan menunjukkan wajahnya kembali. Kalaupun mendung berubah menjadi hujan, habis hujan pasti tampak pelangi yang indah.
Dalam The Bamboo Oracle, dikisahkan pohon bambu (Bamboo) yang sudah hidup enak dalam rumpunannya harus ditebang dan menderita sakit yang amat sangat karena tubuhnya dipotong-potong. Namun, ketika  ia tahu bahwa tubuhnya dipergunakan untuk saluran air bagi masyarakat, obor, kentongan, dan lemang, Sang bambo sadar bahwa dirinya mampu memberikan kebahagiaan bagi orang lain. Begitu juga dengan kehidupan kita, atau ujian hidup yang sedang kita alami saat ini, mungkin kita sedang disiapkan untuk memberikan jalan amal kebahagiaan orang lain. Itulah sebabnya Seorang sufi mengajarkan kepada kita ketika ujian hidup datang menghampiri kita, hendaknya kita jangan berdo'a agar ujian tersebut cepat berlalu, namun, berdo'alah agar diberikan kekuatan untuk  melalui dan menghadapi ujian hidup. :)

Wassalamu'alaikum Wr. Wb

Minggu, 03 Maret 2013

RENUNGAN

Assalamu'alaikum Wr. Wb

 
TANDA-TANDA BAHAGIA MENGIKUT KONSEP ISLAM  
1.Menjauhkan diri daripada urusan-urusan dunia yang tak penting dan orang yang cinta kepada akhirat
   --berlaku adil ( meletakkan sesuatu pada tempatnya)
   --mencintai akhirat melebihi mencintai dunia 
2.Kuat kemahuan kepada ibadah dan membaca Al-Qur’an
3.Orang yang sedkit bercakap dan banyak bekerja
4.Orang yang sentiasa menjaga solat fardhu 5 kali sehari
5.Orang yang menjaga diri daripada perkara-perkara yang haram dan syubhat
6.Orang yang bersahabat dengan orang yang soleh
7.Tawaddhu’(rendah diri), tidak takbur dan tidak sombong
8.Bersifat dermawan lagi mulia
9.Belas kasihan kepada makhluk Allah yang lain
10. Bermanfaat kepada orang lain
11. Orang yang sentiasa mengingati mati     

PENYAKIT HATI  
Tanda-tanda penyakit hati:
      1.  Tidak minat belajar
      2.  Cinta kepada dunia melebihi segala-segalanya (berjuang bersungguh-sungguh untuk mencapai segala tujuan di  dunia
      3.  Malas beribadat
      4.  Gemar/seronok untuk buat maksiat
      5.  Suka dipuji-puji dan bermegah-megah
            "Tidak akan masuk syurga seseorang itu jika terdapat perasaan bangga dalam diri  walaupun hanya sebesar biji sawi” ---Hadis Nabi---
      6.  Tidak suka kepada kebajikan
      Cara merawat hati:
      1.  Banyakkan berbuat ibadat
      2.  Banyakkan berzikir dapat membersihkan hati
            “Janganlah kamu mengikut orang yang telah Kami lalaikan dan mengikut nafsu”
              ---Surah Al-Kahfi 28---
      3.  Melakukan Qiamullail
      4.  Banyakkan berpuasa
5.  Mancari sumber rezeki yang halal
       

15 AZAB BAGI ORANG YANG MENINGGALKAN SOLAT

6 azab di dunia:
         1.  Dihilangkan keberkatan umurnya
         2.  Terhapus tanda-tanda orang soleh dari wajahnya
         3.  Segala amalannya tidak dikurniakan pahala
         4.  Doanya tidak dimakbulkan oleh Allah
         5.  Tiada doa daripada para solehin untuknya
         6.  Keluar roh daripada jasadnya tanpa iman
3 azab ketika hampir mati:
         1.  Kematiannya penuh kehinaan
         2.  Kematiannya di dalam kelaparan yang amat hebat
         3.  Kematiannya di dalam kehausan yang amat dahsyat
      3 azab ketika di dalam kubur
         1   Kubur menghimpitnya sehingga berselisih tulang rusuknya
         2.  Dinyalakan api di dalam kuburnya, lalu dia dibalik-balikkan di atas api tersebut
         3   Datanglah seekor ular bernama Syujja’ul Aqra’, suaranya laksana petir, ia berkata “Hai manusia!Sesungguhnya  aku diperintahkan menyiksa
              kamu dari Zohor hingga Asar kerana kamu meninggalkan fardhu Zohor, dari Asar hingga Maghrib kerana kamu meninggalkan fardhu Asar”,  
              begitulah seterusnya dan azab ini berkekalan sehingga hari Qiamat.
3 azab ketika bertemu Allah s.w.t:
   1.  Datanglah Malaikat dengan rantai sepanjang 70 hasta lalu membelenggu lehernya dan disumbat ke dalam mulutnya  kemudian disentap keluar 
        rantai itu melalui duburnya, lalu diseret ke Neraka Saqar.
         2.  Tiada rahmat Allah dan tiada keampunan untuknya
         3.  Baginya azab yang amat pedih
               Nauzubillahiminzalik….


12 GOLONGAN DI HARI AKHIRAT

Firman Allah swt dalam surah al-Naba ayat 18:- "Yaitu hari (yang pada waktu itu) ditiup sangkakala lalu kamu datang berkelompok-kelompok." Adalah diriwayatkan bahawa ayat yang tersebut diatas pernah ditanyakan oleh Saidina Muaz bin Jabal, katanya, "Ya Rasulullah, apa maksudnya ayat ini?" Maka Rasulullah saw menangis sebelum menjawab soalan tersebut kerana inilah yang selalu dibimbangkan oleh baginda. Lalu baginda menjawab: "Ya Muaz, umatku kelak apabila bangkit dari kubur akan menjadi 12 golongan. Sebanyak 11 golongan akan memasuki neraka dan hanya 1 golongan sahaja yang akan memasuki syurga. Adapun 11 golongan yang memasuki neraka adalah seperti berikut:- 
        1.Mereka yang tidak mempunyai kaki dan tangan. Ini adalah kerana mereka suka menyakiti hati jiran tetangga. 
        2.Mereka yang menyerupai babi. Ini adalah balasan bagi orang yang suka melengah-lengahkan solat lima waktu. 
        3.Mereka yang perutnya besar seperti gunung dan dipenuhi dengan ular dan kala. Inilah balasan bagi mereka yang 
           enggan mengeluarkan zakat. 
        4.Mereka yang keluar darah dari mulutnya. Inilah balasan mereka yang berdusta. 
        5.Mereka yang berbau busuk seluruh badannya. Ini adalah balasan mereka yang mengaut keuntungan dalam jual  beli  atas penipuan. 
        6.Mereka yang dicincang-cincang pada tengkuk dan bahu. Ini adalah balasan mereka yang menyaksikan maksiat atau  perbuatan jahat.
        7.Mereka yang keluar dengan tidak berlidah dan keluar nanah dan darah dari mulut. Ini balasan mereka yang tidak   mahu menyaksikan  
           kebenaran. 
        8.Mereka yang keluar dalam keadaan terbalik iaitu kepala dibawah dan kakinya keatas. Ini adalah balasan mereka yang berzina serta  mati      sebelum bertaubat. 
        9.Mereka yang berwajah hitam, bermata biru dan perutnya penuh api. Ini balasan mereka yang memakan harta anak  yatim secara  zalim. 
       10.Mereka yang kulitnya penuh kudis dan penyakit2 lain yang menjijikan. Ini adalah balasan mereka yang berani  melawan kedua ibu  bapanya. 
       11.Meraka yang buta matanya dan hatinya, giginya seperti tanduk, bibirnya berjuntai hingga keperut, dari perut dan  pehanya keluar  kotoran. Ini  adalah balasan mereka minum minuman keras. 
Dan satu golongan yang masuk ke syurga ialah: 
       12.Mereka yang wajahnya bagaikan bulan purnama, berjalan di atas titian Mustaqim laksana kilat. Ini balasan orang  yang beramal salih dan 
            menjauhi maksiat serta mendirikan solat lima waktu dan mati dalam keadaan bertaubat."
  


Wassalamu'alaikum Wr. Wb


Seumber: http://stringer-jp.tripod.com/renungan1_main.htm