Minggu, 19 Mei 2013

Dalam Keterbatasan Kita, Allah Titipkan Cinta

Assalamu'alaikum Wr. Wb

Dalam keseharian kita bisa menyaksikan, bagaimana Allah menciptakan kondisi hambaNya dengan macam rupa. Allah lebihkan sebagiannya, dan Allah uji sebagian lainnya dengan jauh dari kata cukup. Tapi entah mengapa? diri ini lebih sering menilai semua itu sebagai fenomena hidup yang lumrah, bukan dengan kaca mata keimanan. Padahal ada cerminan cinta Allah di sana, yang semestinya bisa membuat diri ini lebih bersyukur.
Sebab, dalam segala keterbatasan yang orang lain miliki, sebenarnya bisa saja Allah limpahkan kepada kita. Akan tetapi, Allah menangguhkannya atau sama sekali memang menjaga kita agar tak mengalami keterbatasan itu. Lantas, bila hati ini bertanya di mana cinta Allah ketika itu, sebenarnya inilah cara Allah menjawab cinta.
Ya. Cinta Allah tak sama dengan cinta manusia. Allah menjabarkan cintaNya dalam cerita yang sering tak terduga. Ia hadirkan kita ditengah-tengah keluarga yang sederhana, agar kita lebih mengenal makna syukur dan sabar. Ada orang yang mengalami kecacatan fisik, mungkin Allah ingin dia lebih maksimal mengfungsikan organ tubuh yang lain.
Sederhananya, segala keterbatasan itu adalah cara Allah menjaga kita untuk terus dekat denganNya. Oleh karenanya, pribadi yang terus khawatir dengan kehidupannya sekarang, yang menilai keterbatasannya saat ini sebagai penghambat hidupnya, adalah mereka yang belum mampu mengecap manisnya kasih sayang Allah dalam sisi kehidupannya.
Sebab, berlapang hati dengan ketentuan Allah terhadap diri kita sekarang, bukan hanya sekedar menghibur jiwa. Jauh dari itu, ini adalah sikap yang memang harus dimiliki seorang yang mengaku beriman. Bahwa ia mempercayakan kehidupannya hanya kepada Allah semata. Totalitas kepasrahan inilah nantinya yang menggiring manusia untuk lebih siap, dan tak lagi mendesak untuk bertanya. Mengapa hidupku begini?
Sekarang cobalah renungkan, sebenarnya apa yang terbayang dibenak ini, saat melihat orang di sekitar kita yang hidupnya begitu memprihatinkan. Memiliki fisik yang tak sempurna, kondisi ekonomi yang menggetirkan, kesempatan pendidikan yang sekedarnya serta keterbatasan-keterbatasan lain yang dalam penilaian kita, semua itu adalah penghambat dalam menggapai tujuan hidup.
Lalu cobalah mengukur diri dengan apa yang telah Allah berikan kepada kita sekarang, dan temukan manisnya cinta Allah di sana. Karena sesungguhnya, hidup yang terasa berat bukan karena dunia yang tak bersahabat. Melainkan, karena iman yang tak terawat. Ya, dalam keterbatasan kita, Allah telah titipkan cinta.
“Sungguh, sangat beruntung seorang yang masuk Islam, kemudian mendapatkan rezeki yang secukupnya dan Allah menganugerahkan kepadanya sifat qana’ah (merasa cukup dan puas) dengan rezeki yang Allah Subhanahu wa Ta’ala berikan kepadanya.” (HR. Muslim).

Wassalamu;alaikum Wr. Wb

Sumber: Anak kampung pikiran global

Tidak ada komentar:

Posting Komentar